Sukses

Pemerintah Kecewa Prabowo Mundur, IHSG & Rupiah Jeblok

Secara aturan, hasil keputusan KPU tersebut sudah sah karena ditetapkan sesuai prosedur dan payung hukum yang berlaku.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mengaku kecewa terhadap sikap calon presiden (capres) Prabowo Subianto yang mundur dari pemilihan presiden (pilpres) 2014. Capres nomor satu ini juga tak menerima hasil perhitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Hal ini dikeluhkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung atau CT saat ditemui di kantornya, Jakarta. Pasalnya dia sangat berharap, siapapun capres harus legowo menerima kekalahan dalam memperebutkan kursi orang nomor satu di Indonesia.

"Saya terus terang tidak berbahagia melihat situasi seperti ini. Tadinya saya pikir ada yang bisa diterima oleh yang menang dan yang kalah secara baik, tapi ternyata salah satu pihak itu tidak bisa menerima hasil pemilu yang ada, menganggap hasil itu tidak sah walaupun tidak akan mengajukan ke Mahkamah Konstitusi (MK),"  tegas dia, Selasa (22/7/2014).

Secara aturan, kata CT, hasil keputusan KPU tersebut sudah sah karena ditetapkan sesuai prosedur dan payung hukum yang berlaku. Akibatnya, pasar merespons negatif sikap dan pernyataan Prabowo.

"Pasar menyayangkan ini bisa terjadi, kalau seandainya bisa diterima, tentu hasilnya akan terbalik. Rupiah akan lebih menguat sangat luar biasa," paparnya.

Meski begitu, dia menilai, hal ini merupakan kenyataan yang harus diterima oleh seluruh masyarakat Indonesia. Sehingga dirinya mengimbau agar semuanya tenang sehingga kurs rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat kembali menguat.

"Saya mengimbau seluruh rakyat Indonesia, pelaku pasar, dunia usaha, domestik, swasta dan asing untuk bisa menerima kenyataan yang ada dan kita mengikuti Undang-undang (UU) yang ada. Saya berharap (rebound) karena keputusan KPU mutlak mengikat, tapi begitu tidak ada gugatan ya itu sah," tandas CT. (Fik/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini