Sukses

BI Siap Intervensi Jika Rupiah Terus Terpuruk Akibat Pilpres

Pernyataan sikap yang dibacakan di Rumah Polonia, Jakarta, capres nomor urut 1 Prabowo Subianto menyatakan menolak pelaksanaan Pilpres 2014.

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memastikan akan melakukan intervensi secara total jika nilti tukar rupiah terus terpuruk terserempet sentimen hasil pemilihan presiden (Pilpres).

Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Peter Jacob mengungkapkan BI dalam hal ini siap melakukan intervensi jika pelemahan terus berlanjut.

"Kami ada di pasar kalau ada volatile yang tajam. Kalau volatile ini di luar fundamental maka kami akan intervensi," kata Peter kepada wartawan, Selasa (22/7/2014).

Peter juga menjelaskan pelemahan yang terjadi di pasar saham dan pasar keuangan Indonesia akibat keputusan salah satu capres tersebut dinilai wajar.

Dengan adanya sikap Prabowo Subianto tersebut dikatakan peter diartikan oleh para pelaku pasar akan terjadi sedikit kompleksitas dalam menuju Indonesia dengan pemimpin baru.

"Banyak yang tidak menyangka karena salah satu capres menolak hasil Komisi Pemilihan Umum (KPU). BI menilai wajar kalau volatile," tegasnya.

Terlepas dari permasalahan yang ada, dikatakan Peter, sebenarnya rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa melanjutkan tren penguatannya seperti beberapa hari terahir jika apapun hasil keputusan KPU dapat diterima oleh semua pihak termasuk pihak capres pasangan nomor urut 1.

"Kami sudah perkirakan. Kalau salah satu capres mau mengalah dan damai pasti rupiah bisa menguat lagi. Ini sesuatu yang wajar karena memang sentimennya begitu," pungkasnya.

Seperti diketahui, dalam pernyataan sikap yang dibacakan di Rumah Polonia, Jakarta, capres nomor urut 1 Prabowo Subianto menyatakan menolak pelaksanaan Pilpres 2014. Sesaat kemudian setelah pernyataan sikap dibacakan rupiah melemah cukup dalam. (Yas)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini