Sukses

IHSG Hadapi Masa Konsolidasi, Awasi Delapan Saham Pilihan

Pelaku pasar menanti perkembangan politik terutama penetapan hasil penghitungan suara pemilihan Presiden.

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang mengumumkan hasil penghitungan suara pemilihan Presiden memberikan kepastian politik. Hal itu akan memberikan sentimen positif ke bursa saham.

"Target resistance Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di level 5.150, tentunya akan tertembus jika hasil dari pesta demokrasi Indonesia sudah terpapar dengan jelas," ujar Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya, dalam ulasannya, Rabu (23/7/2014).

William menilai, IHSG masuk dalam fase konsolidasi. IHSG akan bergerak di kisaran 5.002-5.154 pada perdagangan saham Rabu pekan ini.

Ia mengatakan, IHSG memang mencoba menguji level support 5.002 di tengah detik penantian pengumuman KPU tentang hasil Pilpres pada perdagangan saham kemarin, Selasa 22 Juli 2014.

"Koreksi yang terjadi sifatnya masih wajar karena support masih bertahan. Dana investor asing masih terlihat hingga penutupan perdagangan saham, tentunya investor melihat kondisi ekonomi dan politik yang masih cukup terkendali," kata William.

Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko mengatakan, pelaku pasar siap melakukan akumulasi saham berkapitalisasi besar dan lapis kedua. Pelaku pasar tak ingin ketinggalan kontinuasi tren naik bila IHSG menguat.

"Walaupun IHSG sempat terkoreksi karena ada pihak yang tidak terima keputusan KPU namun pada dasarnya pelaku pasar siap melakukan akumulasi saham," ujar Yuganur.

Yuganur memperkirakan, IHSG berada di level support 5.050-5.010-4.920 dan level resistance 5.145-5.275 pada perdagangan saham Selasa pekan ini.

Sedangkan riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan, indeks saham akan bergerak variatif di level 5.012-5.140. Pelaku pasar akan merespons perkembangan politik yang terjadi pada Selasa malam terkait keputusan hasil penghitungan suara pemilihan Presiden.

IHSG ditutup melemah 43,60 poin atau 0,85 persen ke level 5.083,52 pada Selasa 22 Juli 2014. Aksi jual investor dan pernyataan sikap calon presiden Prabowo Subianto terhadap proses pemilihan Presiden memberikan tekanan ke indeks saham. Akan tetapi, pelemahan indeks saham itu dapat tertahan sehingga mampu mempertahankan level 5.000.

IHSG sempat berada di level tertinggi 5.155,03 dan level terendah 5.014,01 pada perdagangan saham Selasa pekan ini.

Rekomendasi Saham

Di tengah sentimen politik yang mendominasi indeks saham, Yuganur menyarankan pelaku pasar untuk mengakumulasi sejumlah saham yaitu saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).

William juga memilih saham berkapitalisasi besar untuk dicermati pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

Rekomendasi Teknikal

Yuganur memilih saham PT Summarecon Agung Tbk untuk dicermati pelaku pasar. Menurut Yuganur, koreksi minor dalam formasi pasca breakout dari konsolidasi untuk meredakan keadaan jenuh beli emiten properti ini dapat digunakan sebagai akumulasi. Hal itu mengingat laju IHSG dalam keadaan tren naik jangka pendek dan menengah.

"Rekomendasi beli saham SMRA dengan trading target Rp 1.420," tutur Yuganur.

Yuganur merekomendasikan saham SMRA untuk masuk level pertama Rp 1.345 per saham, level kedua Rp 1.325 per saham, dan cut loss point Rp 1.295 per saham. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.