Sukses

Kuota Dikurangi, Pertamina Salurkan BBM Bersubsidi 29,43 Juta Kl

Pertamina memperkirakan puncak konsumsi BBM bersubsidi naik pada H-2, dan tetap berkomitmen untuk salurkan BBM sesuai kebutuhan.

Liputan6.com, Jakarta - Dengan adanya pengurangan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi menjadi 46 Juta kilo liter (Kl)  dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014 maka jatah BBM bersubsidi jenis premium disalurkan PT Pertamina (Persero) menjadi 29,43 juta Kl.

Pemerintah dan DPR telah menetapkan  kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi sebesar 46 juta Kilo liter (Kl) dalam APBN-P 2014. Kuota tersebut merupakan hasil pengurangan kuota BBM bersubsidi yang ditetapkan dalam APBN 2014 sebesar 48 juta Kl.

Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Sumihar Panjaitan menuturkan, dengan adanya penurunan kuota BBM  2014 maka perlu dilakukan pembagian ulang untuk menetapkan kuota masing-masing daerah Kabupatan/Kota.

"Komite BPH Migas telah melakukan Sidang Komite pada Jumat 18 Juli 2014 untuk menetapkan kuota tersebut yang telah disetujui oleh Presiden," kata Sumihar,seperti yang dikutip dalam situs resmi Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), di Jakarta, Rabu (23/7/2014).

Khusus Pertamina, premium mengalami penurunan dari 32,46 juta kl menjadi 29,43 juta kl atau turun sebesar 9,33%. Minyak solar mengalami kenaikan dari 14,64 juta kl menjadi 15,67 juta kl atau naik 7,29%. Sedangkan minyak tanah tidak mengalami perubahan yaitu sebesar 0,9 juta Kl.

Meski mengalami pengurangan kuota yang disalurkan, Pertamina berkomitmen menyalurkan BBM bersubsidi sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat Lebaran.

"Saya pikir ini kebijakan baik dari pemerintah, Pertamina diminta menyalurkan sesuai (kebutuhan), selama puasa dan Lebaran, untuk menjamin ketenangan masyarakat," ungkap Vice Presiden Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Ali Mundakir.

Ali menambahkan, saat Idul Fitri biasanya konsumsi BBM bersubsidi naik 10 persen di atas konsumsi hariannya, yaitu 80 ribu Kilo liter menjadi 90 ribu Kilo liter.

"Dari normal 80 ribu Kl, per hari itu akan meningkat 90 ribu akan meningkat 10 persen. Pada saat H-2 kami perkirakan puncaknya 109-110 Kl per hari nanti akan turun sedikit sampai arus balik,"pungkasnya. (Pew/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini