Sukses

Pasar Jenuh Beli, IHSG Mampu Bertahan di Zona Hijau

Sebanyak 223 saham menguat, tetapi 106 saham melemah sehingga menahan penguatan indeks saham pada Rabu pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau setelah pengumuman hasil penghitungan suara pemilihan Presiden oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (23/7/2014), IHSG ditutup naik tipis 0,19 persen atau 9,7 poin ke level 5.093,23. Penguatan indeks saham ini tidak diikuti indeks saham LQ45. Indeks saham yang berisi saham likuid ini melemah 0,05 persen ke level 873,34.

Laju IHSG sempat bergerak perkasa pada pagi ini. Hal itu didukung dari pengumuman Komisi Pemilihan Umum (KPU) soal penghitungan suara pemilihan Presiden pada 9 Juli 2014. IHSG sempat berada di level tertinggi di kisaran 5.139,66 dan level terendah di kisaran 5.087,22.

Penguatan indeks saham ini ditopang dari 223 saham yang berada di zona hijau. Akan tetapi, penguatan indeks saham ini tidak melaju kencang karena 106 saham melemah. Sedangkan 75 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham hari ini cukup ramai. Hal itu ditopang dari transaksi saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) di pasar negosiasi mencapai Rp 2,2 triliun. Harga saham CPIN ditransaksikan di level harga Rp 3.860 per saham. Total frekuensi perdagangan sahamnya sebanyak 2 kali dengan volume perdagangan 5.666.829.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat sehingga menahan pelemahan indeks saham. Sektor saham perdagangan naik 0,81 persen. Lalu diikuti sektor saham pertambangan mendaki 0,67 persen, dan sektor saham perkebunan sekitar 0,58 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 500 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 500 miliar.

Saham-saham lapis kedua dan ketiga mencatatkan top gainer hari ini antara lain saham BBLD naik 25 persen ke level Rp 1.475 per saham, saham PUDP mendaki 23,39 persen ke level Rp 480 per saham, dan saham HERO naik 12,26 persen ke level Rp 2.975 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham PTSP turun 18,18 persen ke level Rp 4.500 per saham, saham INCI melemah 13,22 persen ke level Rp 210 per saham, dan saham IMJS tergelincir 10,34 persen ke level Rp 650 per saham.

Analis PT Recapital Securities, Agustini Hamid menuturkan, iklim keamanan kondusif setelah penghitungan suara pemilihan Presiden oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) memberikan sentimen positif untuk IHSG. Laju IHSG pun cenderung turun menjelang penutupan perdagangan saham. Menurut Agustini, indeks saham sedang berada di level jenuh beli secara teknikal.

Sedangkan Analis PT First Asia Capital, David Sutyanto mengatakan, ketika Joko Widodo telah diumumkan memenangkan penghitungan suara pemilihan Presiden maka belum ada sentimen kuat di bursa saham. Hal itu pun berpengaruh ke bursa saham.

"Kemarin kan spekulasi kalau jokowi jadi presiden. Begitu naik yah tidak ada sentimen lagi," tutur David, saat dihubungi Liputan6.com.

Sementara itu, bursa saham Asia bergerak variatif pada Kamis pekan ini. Indeks saham Jepang Nikkei melemah 0,1 persen. Sementara itu, indeks saham Hong Kong Hang Seng menguat 0,8 persen. Lalu diikuti indeks saham Shanghai naik 0,1 persen, indeks saham Australia mendaki 0,6 persen, dan indeks saham Korea Selatan Kospi bergerak flat. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini