Sukses

Hadapi MEA 2015, Jokowi-JK Harus Benahi SDM

"Kita harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri, dan tidak terjajah dari tenaga kerja asing," kata Wakil Ketua Kadin Jakarta Sarman S.

Liputan6.com, Jakarta - Kalangan pengusaha meminta pasangan presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla untuk segera membenahi kualitas sumber daya manusia (SDM) industri di Indonesia. Pembenahan tersebut dilakukan agar Indonesia siap menghadapi  Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.

"Masalah SDM harus segera dibenahi karena kita akan menghadapi masyarakat ASEAN, saat pemerintah Jokowi-JK berlangsung nanti," ujar Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Sarman Simanjorang saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Rabu (23/7/2014).

Menurutnya, dari sektor lain seperti industri, perdagangan dan pariwisata, pemerintahan mendatang cukup melakukan pembenahan sedikit saja agar mampu bersaing dengan negara lain.

Namun pada sektor tenaga kerja akan menjadi tantangan yang berat sehingga jangan sampai peluang kerja yang ada di Indonesia saat MEA berlangsung malah diisi oleh tenaga kerja dari negara ASEAN lain.

"Kami harapkan prioritas bagaimana tenaga kerja Indonesia memiliki kompetensi dan sertifikasi, sehingga ini dapat menjadi peluang bukan hanya tantangan," kata dia.

Sarman menyatakan, ketika para tenaga kerja Indonesia telah mempunyai daya saing, tenaga kerja tersebut siap untuk berkompetisi di dalam negeri dan bekerja di negara-negara ASEAN lainnya.

"Kita harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri, dan tidak terjajah dari tenaga kerja asing," lanjutnya.

Sarman juga menggarisbawahi masalah penguasaan bahasa Inggris yang selama ini selalu menjadi kendala bagi tenaga kerja Indonesia.

Hal ini mulai harus diperbaiki dengan melakukan pembenahan pada kurikulum pendidikan dimana mulai dari tingkat sekolah dasar (SD) harus dibiasakan menggunakan bahasa Inggris.

"Ke depan persaingan semakin berat, 2015 itu dengan ASEAN, 2025 dengan Asia Pasific dan kemudian dengan dunia. Ini perlu dipertimbangkan dengan baik," tandasnya. (Dny/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.