Sukses

Minim Sentimen, IHSG Bakal Lanjutkan Penguatan?

Euforia pemilihan umum mereda membuat tidak ada lagi katalis utama yang mempengaruhi gerak IHSG pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Indonesia akan diwarnai aksi ambil untung sehingga membuat laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah. Hal itu karena minimnya sentimen positif pada perdagangan saham Kamis (24/7/2014).

Kepala Riset  PT MNC Securities,  Edwin Sebayang mengatakan, IHSG melemah dipengaruhi oleh meredanya  euforia hasil pemilu. Hal tersebut terlihat dari penutupan saham Rabu 23 Juli 2014. IHSG hanya naik tipis 9,7 poin atau 0,19 persen ke level 5.093,23. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.139,66 dan level terendah 5.087,22.

"Jadi memang pasar itu tidak seceria yang diperkirakan naik 56 poin, pada penutupan naik hanya 9 poin, "kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta (24/7/2014).

Menurut Edwin, faktor yang menghambat laju perdagangan saham yakni kemenangan pasangan nomor urut 2 yang diduga sarat kecurangan. Lalu pasangan nomor urut 1 mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi.

"Selain itu valuasi saham memang dalam kondisinya mahal, membuat investor melakukan aksi jual," tambah dia.

Edwin memproyeksikan, IHSG akan berada di level support 4.975 dan level resistance 5.125 pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

Sementara itu, analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya mengatakan, pergerakan IHSG belum menunjukkan akan beranjak dari fase konsolidasi. Namun jika melihat dari potensi pergerakan IHSG arah uptren masih sesuai jalur. Ia memperkirakan, IHSG berada di kisaran 5.054-5.165.

"Pergerakan IHSG sedang berusaha menembus level resistance 5.165. Hal ini ditunjukkan dengan masih tingginya arus dana asing yang masuk ke pasar modal Indonesia. Support kuat 5.002 belum boleh terjebol," kata William.

Untuk rekomendasi saham, Edwin merekomendasikan, beberapa saham yang perlu diperhatikan pelaku pasar seperti PT Astra Internasional Tbk (ASII), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT PP Tbk (PTPP) dan PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL).  (Amd/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini