Sukses

Harapan Besar Eksportir Sapi Australia Kepada Jokowi

Dewan Eksportir Ternak Australia berharap perdagangan sapi hidup ke Indonesia dapat berjalan lancar dengan hadirnya presiden baru di RI

Liputan6.com, Jakarta - Dewan Eksportir Ternak Australia berharap perdagangan sapi hidup ke Indonesia dapat berjalan lancar dengan terpilihnya Joko Widodo (Jokowi) sebagai Presiden Indonesia yang baru.

Para eksportir Australia berharap tidak ada kejutan kebijakan di bidang ekspor pada masa pemerintahan Jokowi. Seperti dilansir dari laman abc.net.au, Kamis (24/7/2014), CEO Dewan Eksportir Ternak Australia, Alison Penfold berharap latar belakang bisnis Jokowi dapat memberikan keuntungan bagi perdagangan sapi dengan Indonesia.

Dia menambahkan, latar belakang Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta dapat membuat bisnis antar kedua negara tersebut berlanjut.

"Saya membayangkan dengan pasti perdagangan ternak hidup di Indonesia. Kami akan membangun hubungan baik dengannya dan orang-orang dekatnya, jadi saya yakin dia sudah memiliki banyak pengetahuan mengenai perdagangan ini," tutur Penfold.

Dia memastikan akan melakukan apapun demi mengamankan dan membangun hubungan bisnis yang kuat dengan Indonesia yang telah memiliki pimpinan baru.

"Saya dengar hentakan-hentakan nasionalistik yang bergulir selama masa kampanye dari kedua belah pihak dan itu bukan hal baru dalam dunia politik Indonesia," katanya.

Penfold tetap bermimpi, hubungan perdagangan ternak Australia ke Indonesia dalam terjalin dengan baik. Sebab perdagangan ternak dapat meningkatkan kegiatan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia.

"Kami yakin ada lebih banyak kesempatan, tak hanya dalam urusan penjualan sapi ternak tapi juga penyaluran teknologi dan keterampilan untuk membantu Indonesia memenuhi impiannya melahirkan lebih banyak tenaga kerja terampil," tandas dia. (Sis/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini