Sukses

Aksi Ambil Untung Pengaruhi IHSG, Lirik Sembilan Saham Pilihan

Aksi ambil untung akan melanda bursa saham menjelang libur panjang Lebaran 2014.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksikan bergerak variatif pada perdagangan saham menjelang akhir pekan ini. Aksi ambil untung diperkirakan masih melanda bursa saham sebelum liburan panjang hari raya Lebaran.

Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan, indeks saham bergerak variatif di level 5.080-5.120 pada Jumat (25/7/2014). Sentimen internal dan eksternal akan mempengaruhi bursa saham. Pertama, akan dirilisnya data klaim penggangguran Amerika Serikat (AS) yang diperkirakan naik ke 309 ribu dan data penjualan rumah baru AS yang diperkirakan naik ke 461 ribu serta data markit manufacturing PMI flash yang naik ke level 57,39.

Selain itu, Jepang akan merilis data inflasi yang diperkirakan di level 3,5 persen year on year (YoY). Menjelang akhir pekan ini, pelaku pasar pun diproyeksikan mengantisipasi aksi ambil untung di hari terakhir perdagangan saham sebelum liburan panjang Lebaran.

"Lalu sehubungan dengan hasil Pilpres yang diumumkan KPU, bagi pasangan capres-cawapres yang ingin mengajukan gugatan melalui mahkamah konstitusi memiliki batas waktu hingga Jumat pekan ini," tulis riset PT Sinarmas Sekuritas.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya mengatakan, IHSG bergerak dalam fase konsolidasi sekarang.  Oleh karena itu, IHSG harus menembus level resistance 5.165 agar lepas dari fase konsolidasi.

Hasil kinerja sejumlah emiten pun masih akan mewarnai gerak IHSG sehingga memberikan dampak dinamis terhadap pergerakan IHSG dengan kecenderungan naik. Hal itu karena rilis kinerja emiten cukup baik di tengah minimnya sentimen global dan regional.

"IHSG akan bergerak di kisaran 5.079-5.155 pada Jumat pekan ini," kata William.

Rekomendasi Saham

Sebelum libur Lebaran, William merekomendasikan sejumlah saham untuk dipertimbangkan pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).

Sedangkan riset PT Sinarmas Sekuritas memilih saham PT Astra Agro Lestarik Tbk (AALI), PT Timah Tbk (TINS), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) untuk dapat diperhatikan pelaku pasar.

Rekomendasi Teknikal

Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko mengatakan, saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dapat menjadi pilihan pelaku pasar. Koreksi dan konsolidasi minor untuk meredakan keadaan jenuh beli dalam tren medium term di emiten konstruksi BUMN dengan kapitalisasi terbesar di sektornya dapat digunakan sebagai entry point buy.

"Rekomendasi beli dengan trading target Rp 2.850," ujar Yuganur.

Yuganur merekomendasikan saham WIKA di level pertama Rp 2.645, level kedua Rp 2.615, dan cut loss point Rp 2.575. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini