Sukses

Harga Minyak Dunia Susut Dipicu Pasokan yang Cukup

Harga minyak mentah berjangka turun seiring melemahnya permintaan dan berlimpahnya persediaan minyak mentah.

Liputan6.com, - Harga minyak mentah berjangka turun seiring melemahnya permintaan dan berlimpahnya persediaan minyak mentah. Hal ini juga dipengaruhi laporan produk olahan China mengimbangi penguatan dari pabrik yang bisa menjadi pertanda permintaan energi yang lebih tinggi dari negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini.

Harga minyak mentah Brent untuk pengiriman September kehilangan 96 sen menetap di US$ 107,07 per barel, setelah ditutup 70 sen lebih tinggi pada hari Rabu.

Minyak mentah AS berkurang US$ 1,05 menjadi US$ 102,07 per barel, setelah mendapatkan 73 sen di sesi sebelumnya.

Aktivitas pabrik China pada bulan Juli mencatatkan pertumbuhan tercepat dalam 18 bulan karena lonjakan pesanan baru, menurut hasil survei HSBC, melansir laman Reuters, Jumat (25/7/2014).

Prospek permintaan minyak Eropa semakin dalam karena masuknya produk minyak mentah dari Amerika Serikat, penyuling Eropa memotong pasokan.

Hal ini telah menekan harga minyak mentah fisik, di mana Afrika Barat dan Laut Utara menjual harga minyaknya perlahan-lahan bahkan pada tingkat yang murah.

"Brent adalah fungsi dari kolega yang lebih rendah kita berada di kilang puncak musim dan tidak ada banyak permintaan di AS untuk kualitas minyak brent," kata Stephen Schork, editor The Schork Report di Villanova, Pennsylvania.

Ini juga imbas laporan Departemen Tenaga Kerja AS tentang data pengangguran yang menyebutknya adanya pemulihan ekonomi yang sesuai jalur, di mana klaim pengangguran awal mingguan jatuh ke level terendah sejak Februari 2006.

Dana Moneter Internasional menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi global dengan memperhitungkan kelemahan di Amerika Serikat dan China, dua konsumen minyak terbesar dunia.

Konflik di Eropa Timur dan Timur Tengah juga tak membuat harga jatuh karena pasokan minyak mentah dari Irak tetap tidak terpengaruh oleh pertempuran di sana.(Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini