Sukses

Pos Indonesia Cetak Pendapatan Rp 2 Triliun

Pertumbuhan pendapatan PT Pos Indonesia disumbangkan dari bisnis mail, parcel dan jasa keuangan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pos Indonesia (Persero) mengalami pertumbuhan pendapatan hingga 12 persen pada semester I 2014 jika dibandingkan tahun sebelumnya.

Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Budi Setiawan bahkan optimistis hingga akhir tahun ini pertumbuhan tersebut bisa mencapai 15 persen.

"Pendapatan kami tumbuh 12 persen dibanding tahun lalu. Memang kami ada pertumbuhan di bisnis mail, parcel, dan jasa keuangan. Sampai akhir tahun optimis sampai 15 persen," ujar Budi di Kantor Pos Jakarta Pusat, Jumat (25/7/2014).

Dia menjelaskan, hingga saat ini perusahaan telah mencatatkan pendapatan sebesar Rp 2,1 triliun dengan laba mencapai di atas Rp 110 miliar.

"Pertumbuhan ini hampir sama, karena in line. Paling besar berasal dari mail dan parcel 55 persen, jasa keuangan 36 persen-38 persen, dan sisanya dari pendapatan ritel, pendapatan properti dan pendapatan logistik," kata dia.

Budi menyatakan, pihaknya optimistis dengan pertumbuhan pendapatan hingga akhir tahun yang mencapai 15 persen. Hal itu karena pada awal semester II atau mulai Juli banyak pekerjaan-pekerjaan yang tengah ditangani oleh Pos Indonesia dengan nilai yang cukup besar.

"Mulai Juli ini kami ada pendapatan pengiriman buku kurikulum 2013 ke seluruh Indonesia, itu jumlahnya 120 juta-130 juta buku, sedang jalan dan belum dicatat sebagai pendapatan karena tunggu tagihan selesai. Itu ada dua kali, bulan ini dan nanti September dengan nilai masing-masing Rp 100 miliar," jelas Budi.

Selain itu, Pos Indonesia juga mendapatkan tambahan pemasuk dari jasa logistik surat suara dan sebagainya selama masa pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) lalu.

"Pilpres lebih kecil dari pileg, karena kalau pileg suratnya kecil-kecil. Pilpres Rp 20 miliar, pileg Rp 60 miliar. Pengiriman ke seluruh dunia kan juga pakai pos logistik itu. Jadi sampai akhir tahun mudah-mudahan semua target-target bisa kami capai," tandasnya. (Dny/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.