Keceriaan Pedagang Daging Ayam di Lebaran Tahun Ini

Liputan6.com, Jakarta - Sejak pertengahan bulan April lalu, pemerintah memberlakukan kebijakan pengurangan suplai ayam usia sehari atau day old atau Day Old Chicks (DOC) sebesar 15 persen dari pasokan normal.

Menurut Kementerian Perdagangan, pengurangan suplai tersebut agar harga ayam tidak bergejolak terlalu tinggi pada saat Ramadan dan Lebaran.

Kebijakan ini dinilai para pedagang daging ayam merupakan kebijakan yang bagus karena di Lebaran, para pedagang dapat mengantongi uang yang lebih untuk pulang ke kampung halamannya.

Suranti (48) pedagang ayam di Pasar Mampang, Jakarta Selatan menjadi salah satu pedagang yang sumringah dalam menghadapi lebaran tahun 2014.

"Sekarang bisa pulang dengan uang lebih, kalau tahun-tahun lalu pas-pasan," katanya saat berbincang dengan Liputan6.com, Jumat (25/7/2014).

Wanita asal Sragen, Jawa Tengah itu rencananya akan pulang kampung pada hari sabtu esok bersama keluarganya menggunakan bus.

Meski begitu, dirinya memperkirakan kenaikan harga daging ayam yang terjadi mendekat lebaran ini merupakan hal yang lumrah dan hal itu tidak terlalu tinggi.

"Kalau seminggu mau Lebaran seperti ini pasti naik, tapi ini tidak terlalu, jadi sama-sama menguntungkan," paparnya.

Hal serupa juga diungkapkan pedagang daging ayam lainnya, Heni (37). Wanita asal Tegal ini mengaku mengapresiasi apa yang dilakukan pemerintah mengenai kebijakan daging ayam tersebut.

"Kami dikasih kesempatan sebelum puasa kemarin naik itu bagus, katanya kalau itu memang disengaja pemerintah," katanya.

Di pasar Mampang sendiri, harga daging ayam untuk ukuran sedang dijual di harga Rp 28 ribu per ekor, sedangkan harga untuk yang ukturan lebih besar di jual dengan harga Rp 31 ribu per ekor. (Yas/Gdn)