Sukses

Ini Alasan Masyarakat Tetap Pilih Bus Saat Mudik

Ketersediaan kursi yang memadai menjadi salah satu alasan masyarakat tetap berminat menggunakan bus.

Liputan6.com, Jakarta - Kepadatan kendaraan kerap mengular di beberapa titik jalur mudik, seperti Cikampek, Simpang Jomin, Nagrek, dan jalur lainnya. Belum lagi kondisi jalan yang buruk, keberadaan pasar tumpah, jembatan yang ambruk semakin menambah kemacetan di jalan raya.

Namun hal itu tak membuat masyarakat kapok menggunakan moda transportasi bus saat mudik Lebaran. Justru angkutan umum darat, seperti bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) dan bus pariwisata menjadi salah satu alternatif untuk pulang ke kampung halaman dengan sensasi yang berbeda dibanding kereta api dan pesawat terbang.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan antara Organisasi Angkutan Darat (Organda) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), ada beberapa alasan yang membuat masyarakat tetap meminati bus sebagai angkutan mudik. Ini disampaikan oleh Sekjen Organda, Andriansyah kepada Liputan6.com, Minggu (27/7/2014).

1. Bus memiliki fleksibilitas. Jadi pemudik bisa memilih waktu kapan saja berangkat.

2. Ketersediaan kursi yang memadai. Organda pasti akan menyiapkan jumlah tempat duduk yang memadai, sehingga dijamin pasti semuanya kebagian.

3. Armada bus saat ini telah ditingkatkan kenyamanannya sehingga masyarakat dapat lebih betah di dalam bus saat mudik karena sudah ada perbaikan.

4. Aksesibilitas lebih mudah karena tiba di tempat tujuan yang dekat jaraknya dengan rumah pemudik di kampung halaman.

Setiap tahun, Andriansyah mengaku jumlah penumpang yang mudik dengan menggunakan bus mengalami peningkatan. Meskipun demikian, ada kalanya jumlah penumpang stagnan.

Agar penumpang lebih memilih angkutan darat bus ketimbang kereta api dan pesawat terbang, Organda telah melakukan beberapa langkah, antara lain, pelaksanaan zero accident.

"Jadi setiap PO bus kami minta untuk mempersiapkan kendaraan, mengecek mesin dan segala macamnya jauh-jauh hari sebelum Lebaran. Dan meminta kepada Dinas Kesehatan di setiap kota pusat mudik untuk mengecek kesehatan atau tes urine kepada pemudik. Khawatir tekanan darah nggak normal dan sebagainya," jelas dia.

Andriansyah juga mengimbau agar para penumpang dapat melaporkan pemudik yang ugal-ugalan di jalan sebagai upaya penerapan zero accident. (Fik/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini