Sukses

AS dan Eropa Sepakat Beri Sanksi Tambahan ke Rusia

Pemerintah Rusia optimistis meski ada sanksi tambahan dapat mendorong negaranya lebih mandiri.

Liputan6.com, Washington - Amerika Serikat (AS) dan para pemimpin Eropa menjatuhkan sanksi tambahan untuk sektor keuangan, pertahanan, dan energi Rusia.

Sanksi baru ini diberikan oleh Presiden AS Barack Obama dan pemimpin Jerman, Inggris, Prancis dan Italia dalam conferenc call yang bertujuan meningkatkan tekanan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin setelah pesawat Malaysia MH 17 ditembak jatuh di atas wilayah yang dikuasai pemberontak pro Moskow di timur Ukraina.

"Justru karena kami belum melihat strategi dari Putin, dan karena itu AS dan Eropa berniat melakukan langkah tambahan pada pekan ini," ujar Tony Blinken, Penasehat Keamanan Nasional untuk Obama, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (29/7/2014).

Di Brussels, salah satu sumber Uni Eropa mengatakan, para diplomat telah mencapai kesepakatan awal untuk membekukan aset sejumlah daftar baru untuk perusahaan, orang dan termasuk rekan Putin.

Sanksi tambahan kepada Rusia diberikan setelah terjadi kecelakaan pesawat Malaysia Airlines MH17. Negara barat percaya kalau pemberontak menjatuhkan penerbangan Malaysia Airlines MH17 dengan hilangnya 298 nyawa menggunakan rudal dipasok oleh Rusia.

"Informasi terbaru dari daerah menunjukkan sejak MH17 ditembak jatuh, Rusia terus mentransfer senjata melintasi perbatasan dan memberikan dukungan praktis kepada separatis," ujar Perdana Menteri Inggris David Cameron.

Sementara itu, Rusia menyalahkan militer Ukraina terhadap tragedi yang terjadi. Menanggapi hal itu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan, sanksi yang dikenakan oleh AS dan Uni Eropa tidak akan mencapai tujuan mereka.

"Kami akan mengatasi kesulitan yang mungkin timbul di daerah tertentu dari ekonomi. Namun kami jadi lebih mandiri dan percaya diri dengan kekuatan sendiri," ujar Lavrov.

Sebelumnya negara-negara barat telah memberikan sanksi kepada sejumlah individu dan perusahaan. Adapun sanksi tambahan diberikan seperti memblokir untuk bank pemerintah Rusia, embargo penjualan senjata masa depan, dan pembatasan teknologi, energi yang dapat digunakan untuk pertahanan. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini