Sukses

Kenaikan Harga BBM Tak Perlu Tunggu Pemerintahan Baru

Menaikan harga BBM akan jauh lebih efektif mengurangi beban APBN dibandingkan membatasi penyaluran solar bersubsidi di waktu tertentu.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah seharusnya mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM) sesegera mungkin untuk mengurangi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Kenaikan tersebut tidak perlu menunggu pergantian pemerintahan.

Pengamat energi, Kurtubi mengatakan, mengulur-ulur waktu untuk menaikan harga BBM Bersubsidi dan mencari jalan lain untuk mengurangi subsidi bukan cara yang bijak.

"Sebaiknya naikkan harga BBM, tak usah tunggu pemerintahan baru. Lagipula tak hanya BBM, barang apapun di dunia akan ada waktunya mengalami kenaikan harga," ujar Kurtubi saat berbincang dengan Liputan6.com, Rabu (30/7/2014).

Selain itu, dia juga menilai, keputusan menaikkan harga BBM dalam waktu dekat tak akan membahayakan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hal itu mengingat masa jabatannya yang akan berakhir pada Oktober mendatang.

"Tak usah tunggu pemerintah baru karena Presiden SBY sudah tidak lagi memiliki risiko politik. Pemilihan legislatif dan pemilihan presiden hingga proses rekapitulasi sudah berjalan dengan lancar," terangnya.

Menurutnya, menaikkan harga BBM akan jauh lebih efektif mengurangi beban APBN dibandingkan membatasi penyaluran solar bersubsidi di waktu tertentu. Lagipula, kenaikkan harga BBM biasanya tak berdampak signifikan dalam waktu lama.

Meski demikian, dia mengatakan, ada cara yang lebih efektif dibandingkan menaikkan harga BBM.

"Konversi BBM ke bahan bakar gas (BBG) agar subsidi bisa ditekan tanpa menaikkan harga," pungkasnya.

Untuk diketahui, mulai 4 Agustus 2014, Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) akan membatasi waktu penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar hanya pada pukul 06.00 hingga 18.00 di wilayah tertentu.(Sis/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini