Sukses

Data Tenaga kerja AS Membaik, Harga Emas Terperosok

Pelaku pasar melihat emas bisa menjadi instrumen investasi alternatif dengan adanya ketegangan di Ukraina dan Timur Tengah.

Liputan6.com, New York - Harga emas berjangka turun ke level terendah dalam enam minggu ini setelah keluarnya laporan Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengenai perbaikan pasar tenaga kerja.

Mengutip dari Bloomberg, Jumat (1/8/2014), harga emas berjangka untuk pengiriman Desember turun 1,1 persen menjadi US$ 1.282,80 per ounce pada pukul 1.40 di Divisi Comex New York Mercantile Exchange, AS.

Harga emas turun sebesar 3 persen pada bulan Juli lalu setelah terus-menerus rally atau mengalami kenaikan dengan total akumulasi 10 persen pada semester pertama tahun ini.

Kenaikan harga emas sejak awal tahun ini terjadi karena adanya ketegangan di Ukraina dan Timur Tengah. Pelaku pasar melihat emas bisa menjadi instrumen investasi alternatif dengan adanya ketegangan tersebut.

Namun, dengan adanya tanda-tanda perbaikan pertumbuhan ekonomi di AS membuat pelaku pasar kembali memburu instrumen ekuitas di AS dan mengurangi komposisi penempatan dana di instrumen emas.

Penurunan tajam harga emas sehari kemarin lebih dipicu akan sentimen data ekonomi yang baru saja dikeluarkan oleh Pemerintah Amerika.

Sedikitnya warga Amerika yang mengajukan klaim asuransi tunjangan pengangguran selama bulan Juli membuat pelaku pasar melihat bahwa pertumbuhan ekonomi di AS berangsur-angsur telah pulih.

Analis Pasar Archer Financial Services di Chicago, AS, Blake Robben menjelaskan, dengan adanya perbaikan data klaim asuransi tunjangan pengangguran tersebut membuat pelaku pasar melihat bahwa pertumbuhan ekonomi di Amerika sejalan dengan perkiraan Bank Sentral Amerika atau The Federal Reserve (The Fed).

"Maka jelas hal tersebut mendukung pandangan bahwa The Fed akan segera menaikkan suku bunga acuan," jelasnya. Dengan kenaikan suku bunga tersebut, emas jelas bulan instrumen yang menarik lagi bagi pelaku pasar. (Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini