Sukses

Bumi Resources Berupaya Hindari Gagal Bayar Obligasi

PT Bumi Resources Tbk melalui anak usahanya harus melunasi pembayaran utang sekitar US$ 375 juta pada 5 Agustus 2014.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bumi Resources Tbk (BUMI), salah satu produsen batu bara berusaha untuk menghindari gagal bayar surat utangnya senilai US$ 375 juta. Surat utang atau obligasi itu jatuh tempo pada 5 Agustus 2014.

Bila BUMI tidak melakukan pembayaran surat utangnya maka perseroan kena risiko default. Perseroan menawarkan proposal baru untuk pemegang obligasi dengan memperpanjang jatuh tempo pembayaran utang pada April 2018.

Waktu jatuh tempo obligasi itu lebih cepat tiga tahun dari permohonan awal yang diajukan perseroan. Selain itu, perseroan juga mempertimbangkan untuk membagi obligasi menjadi convertible bond dan penurunan kupon straight debentures dari 9,25 persen menjadi 8,5 persen. Obligasi ini diterbitkan oleh Enercoal Resources Pte pada 2009.

Mengutip Bloomberg, yang ditulis Senin (4/8/2014), penawaran kupon obligasi ini lebih tinggi dari permohonan BUMI pada 5 Juni 2014. Bumi pun telah mengadakan pembicaraan dengan beberapa pemegang obligasi mengenai persyaratan baru itu. Mereka termasuk komite ad hoc yang mewakili Nan Fung Investment Advisors Ltd, dan Vervain Income Invesment Ltd, serta dana yang dikelola Pine River Capital Management Lpd dan JP Morgan Chase and Co. Namun belum ada kesepakatan yang telah dicapai.

Hasil Kinerja Semester I 2014

PT Bumi Resources Tbk mencatatkan laba kepada pemilik entitas induk mencapai US$ 166,02 juta selama semester I 2014 dari periode sama sebelumnya rugi US$ 248,59 juta. Meski demikian, pendapatan perseroan turun tipis menjadi US$ 1,58 miliar pada enam bulan pertama 2014.

Perseroan dapat mencetak laba ditopang dari perolehan laba kurs mencapai US$ 10,55 juta pada semester I 2014 dari periode sama tahun sebelumnya rugi US$ 25,19 juta. Selain itu, perseroan mencatatkan laba atas pelepasan investasi pada entitas anak naik menjadi US$ 754,60 juta selama enam bulan pertama 2014.

Total liabilitas turun menjadi US$ 7 miliar pada 30 Juni 2014. Kas perseroan hanya US$ 48,66 juta. Pada perdagangan saham hari ini, saham BUMI naik 2,12 persen menjadi Rp 193 per saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 13,7 miliar. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini