Sukses

Italia Masih Terjebak dalam Resesi Ekonomi

Kuartal ini, perekonomian Italia kembali jatuh dan terjerumus ke masa resesi di mana pemerintah harus segera mengambil langkah agresif

Liputan6.com, Milan - Kuartal ini, perekonomian Italia kembali jatuh dan terjerumus ke masa resesi di mana pemerintah harus segera mengambil langkah agresif untuk keluar dari keterpurukan itu. Perdana Menteri Italia Matteo Renzi kini dituntut untuk memutuskan sejumlah reformasi ekonomi agresif untuk keluar dari resesi tersebut.

Mengutip laman Financial Times, Kamis (7/8/2014), negara dengan perekonomian terbesar ketiga di Italia tersebut mengalami perlambatan laju pertumbuhan sebesar 0,2 persen di kuartal kedua. Angka tersebut meleset dari prediksi para ekonom yang memprediksi pertumbuhan ekonomi Italia turun 0,1 persen.

Sejumlah kritikus menuding Renzi yang dianggap terjebak dalam reformasi yang keliru termasuk saat dirinya justru sibuk membenahi struktur senat. Seharusnya Renzi lebih fokus membenahi pasar tenaga kerja dan birokrasi Italia.

"Italia kini kembali tumbuh stagnan dan bahkan pertumbuhannya telah tertahan selama satu tahun setelah delapan kuartal tenggelam di dalam resesi," ujar ekonom di Parma University, Francesco Daveri.

Dia menegaskan, Renzi harus segera mengambil tindakan dari segi ekonomi dan membuat langkah-langkah reformasi yang nyata.

Angka yang lebih buruk dari proyeksi itu muncul seiringan dengan pesanan pasokan barang yang mengecewakan dari Jerman. Meningkatnya kekhawatiran akan pemulihan ekonomi di kawasan Eropa juga turut memperburuk kondisi ekonomi Italia.

Ketakutan mengenai konflik geopolitik Rusia dan Ukraina saat ini juga ikut menghantam perekonomian Eropa dan membuat euro melemah ke level terendah dalam sembilan bulan terakhir.

Para ekonom memprediksi, produk domestik bruto Italia saat ini akan mendorong pemerintah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonominya ke level 0,8 persen tahun ini, Analis Barclays di Milan, Fabio Fois yakin, data tersebut akan menekan pemerintah.

Padahal, Italia baru saja bangkit dari resesi yang dialaminya selama dua tahun pada akhir 2013.

Sementara itu, Menteri Keuangan Italia Pier Carlo Padoan mengaku negaranya tengah bergelut mengatasi resesi ekonomi dengan sejumlah langkah reformasi agresif.

"Negara harus mereformasi dirinya sendiri, dan kami tengah melakukan itu. Tapi kami memang harus lebih cepat melakukannya," tandas dia. (Sis/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.