Sukses

Uang NKRI yang Diluncurkan Cuma Pecahan Rp 100 Ribu

Uang NKRI yang diluncurkan memiliki tingkat keamanan tinggi sehingga akan sulit dipalsukan

Liputan6.com, Jakarta - Banyak masyarakat yang penasaran dengan bentuk uang baru Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bank Indonesia (BI) sendiri belum mau membeberkan secara gamblang tentang ciri fisik uang NKRI ini.

Meski demikian, Direktur Departemen Komunikasi BI Pieter Yakobs saat berbincang dengan Liputan6.com, mengaku jika uang NKRI yang akan diluncurkan baru dalam satu pecahan saja, yakni Rp 100 ribu.

Rencananya uang ini akan mulai beredar pada 18 Agustus 2014 yang terlebih dulu diumumkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada pidato nota keuangan RAPBN 2015 di DPR RI pada 15 Agustus 2014. "Jadi yang akan keluar satu (pecahan) dulu Rp 100 ribu," jelas dia, Rabu (13/8/2014).

Lalu kenapa hanya satu pecahan?

Pieter mengungkapkan itu sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan pemerintah untuk mulai mengenalkan secara perlahan uang NKRI kepada masyarakat.

Dia mengatakan, kalaupun tidak ada aturan soal uang NKRI, BI akan tetap meluncurkan uang baru pecahan Rp 100 ribu tersebut dalam versi lama untuk menggantikan mata uang ini yang kondisinya sudah lusuh atau rusak. "Jadi schedule-nya memang satu pecahan," tegas dia.

Nantinya, dia mengungkap, uang NKRI yang diluncurkan memiliki tingkat keamanan tinggi sehingga akan sulit dipalsukan. Namun dia enggan membeberkan lebih rinci.

Seusai dengan undang-undang, berikut ciri mata uang NKRI secara umum:

  • Gambar lambang negara, Garuda Pancasila.
  • Frasa Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  • Sebutan pecahan dalam angka dan huruf sebagai nilai nominalnya.
  • Tanda tangan pihak pemerintah dalam hal ini Menteri Keuangan dan Bank Indonesia.
  • Nomor seri pecahan.
  • Terdapat tulisan Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik Indonesia Mengeluarkan Rupiah Sebagai Alat Pembayaran yang Sah Dengan Nilai....
  • Tahun emisi dan tahun cetak. (Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.