Sukses

Subsidi BBM Naik Tapi Listrik Turun Tahun Depan

Alokasi subsidi BBM tahun ini dengan kuota BBM sebesar 48 juta kiloliter sebesar Rp 291,1 triliun

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah merancang anggaran subsidi untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) tahun depan lebih besar dari tahun ini, sedangkan subsidi untuk listrik lebih rendah.

Menteri Keuangan Chatib Basri menerangkan, alokasi subsidi BBM tahun ini dengan kuota BBM sebesar 48 juta kiloliter (kl) sebesar Rp 291,1 triliun.

Angka ini lebih besar dari alokasi subsidi BBM tahun ini sebesar Rp 246,5 triliun dengan kuota BBM subsidi 46 juta kl.

"Subsidi untuk kelistrikan tahun depan justru mengalami penurunan dari tahun ini yaitu Rp 103,8 triliun menjadi Rp 72,4 triliun," kata Chatib saat melakukan konferensi pers di Kantor Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Jumat (15/8/2014).

Menurut Chatib, untuk belanja Kementerian/Lembaga tahun depan lebih rendah yaitu  Rp 600,6 triliun, sedangkan tahun ini Rp 602,6 triliun.

"Lebih rendah karena tidak ada program baru, program barus akan dibuat pemerintah baru, angka ini dibuat berdasarkan pagu yang ada," pungkasnya.

Dalam pidato kenegaraan di Gedung DPR, Presiden SBY menuturkan, subsidi BBM diberikan oleh pemerintah untuk mengendalikan harga jual bahan bakar bersubdisi sebagai salah satu kebutuhan dasar masyarakat, sehingga harga BBM dapat terjangkau terutama yang berpenghasilan rendah.

Menurut SBY, subsidi diberikan karena jika tidak dikendalikan maka harga bbm bersubsidi akan sangat fluktuatif tergantung pada harga minyak mentah dunia dan juga nilai tukar rupiah terhadap dolar.

Selain bahan bakar minyak, pemerintah juga memberikan subsidi kepada PLG tabung 3 kilogram (kg), serta bio fuel dalam rangka mendorong pemanfaat energi non BBM. (Pew/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini