Sukses

Chairul Tanjung Tak Permasalahkan Besaran Utang Luar Negeri RI

Bank Indonesia mengungkapkan, Posisi ULN Indonesia pada akhir Juni 2014 tercatat US$ 284,9 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah tidak mempermasalahkan besaran utang luar negeri (ULN) Indonesia. Meskipun, secara nilai cukup besar, tetapi karena rasio terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) masih rendah maka dianggap belum membahayakan.

"Jadi gini, untuk utang luar negeri, jangan melihat numbers-nya (angka peningkatannya) tapi dilihat GDP rasio, kalau number misleading," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung  di Kantornya, Jakarta, Rabu (20/8/2014).

Menurut Chairul, meski utang bertambah besar, tetapi jika untuk menghadapi pertumbuhan ekonomi, tidak berpengaruh. "Kalau utang besar untuk menghadapi pertumbuhan ekonomi tidak apa-apa, tapi yang penting rasio terhadap GDP tetap mengecil," ungkapnya.

Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, Posisi ULN Indonesia pada akhir Juni 2014 tercatat US$ 284,9 miliar, meningkat US$ 8,6 miliar atau 3,1 persen dibandingkan dengan posisi akhir kuartal  I-2014 sebesar US$ 276,3 miliar.

Peningkatan posisi ULN tersebut terutama dipengaruhi meningkatnya kepemilikan non residen atas surat utang yang diterbitkan baik oleh sektor swasta (US$ 4,2 miliar) dan sektor publik (US$ 1,2 miliar) serta pinjaman luar negeri sektor swasta (US$ 1,6 miliar) yang melampaui turunnya pinjaman luar negeri sektor publik (US$ 0,8 miliar).

Dengan perkembangan tersebut, rasio ULN terhadap produk domestik bruto (PDB) meningkat dari 32,33 persen pada kuartal I-2014 menjadi 33,86 persen pada Juni 2014.

Sementara itu, debt service ratio (DSR), yaitu rasio total pembayaran pokok dan bunga ULN relatif terhadap total penerimaan transaksi berjalan meningkat dari 46,42 persen pada kuartal sebelumnya menjadi 48,28 persen pada Juni 2014. (Pew/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini