Sukses

Usai Putusan MK, Apakah Jokowi Effect Terulang di Bursa Saham?

Investor asing terus mencatatkan aksi beli bersih mencapai Rp 56 triliun sepanjang 2014.

Liputan6.com, Jakarta - Pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di posisi kedua di antara bursa saham global pada perdagangan saham Rabu 20 Agustus 2014. IHSG hanya kalah dari bursa saham India yang mencatatkan pertumbuhan indeks saham sebesar 24,33 persen secara year to date.

IHSG berhasil ditutup naik 21,43 persen secara year to date sehingga menembus level 5.190, yang merupakan level tertinggi sepanjang 2014. IHSG pernah mencapai rekor level tertinggi sepanjang sejarah pasar modal di kisaran 5.214 pada perdagangan saham 20 Mei 2013.

Penguatan indeks saham pada tahun ini didorong oleh sejumlah sektor saham yaitu properti dan keuangan. Sektor saham properti masih mencatatkan penguatan tertinggi pada 2014. Sektor saham yang terdiri dari 54 saham ini naik 41,52 persen. Lalu disusul sektor saham keuangan menguat 27,40 persen, dan sektor saham infrastruktur mendaki 23,89 persen.

Investor asing pun terus mencatatkan aksi beli di pasar modal Indonesia. Sepanjang 2014, investor asing melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 56 triliun. Jumlah ini tertinggi pada 2014 dibandingkan tahun 2013 dengan dana asing keluar mencapai Rp 20 triliun.

Tak hanya itu, sejumlah saham berkapitalisasi besar pun mencetak level tertinggi pada 2014. Kapitalisasi pasar saham PT Astra International Tbk (ASII) mencapai Rp 313 triliun atau 6,1 persen dari total kapitalisasi pasar saham bursa mencapai Rp 5.156 triliun.

Lalu kapitalisasi pasar saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) menjadi Rp 307 triliun atau sekitar 6 persen dari total kapitalisasi pasar saham. Sementara itu, kapitalisasi pasar saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencapai Rp 287 triliun.

Total nilai kapitalisasi pasar 10 saham berkapitalisasi besar mencapai Rp 2.286 triliun pada perdagangan saham Rabu pekan ini.

Penguatan indeks saham ditopang sentimen dalam negeri terutama pelaksanaan pemilihan umum mulai legislatif dan presiden yang berjalan aman. Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih di kisaran 5 persen meski cenderung melambat juga menjadi daya tarik bagi investor asing.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo menuturkan, bila pasar merespons positif hasil sidang keputusan mahkamah konstitusi (MK) maka IHSG dapat kembali mencetak rekor baru lagi. Apalagi investor asing terus masuk ke bursa saham. Ia memperkirakan, level resistance baru IHSG di kisaran 5.250.

"Bila IHSG lari kencang maka sebaiknya pelaku pasar bisa realisasikan keuntungan. Biasanya Jokowi Effect hanya berlangsung tiga hari," kata Satrio saat dihubungi Liputan6.com.

Dengan melihat kondisi itu, apakah IHSG dapat kembali mencetak rekor barunya? (Ahm/Gdn)

*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini