Sukses

RI Harus Berani Renegosiasi Utang Luar Negeri

BI melaporkan posisi utang luar negeri Indonesia pada akhir Juni 2014 tercatat mencapai US$ 284,9 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatatkan hingga akhir Juni 2014, jumlah utang luar negeri Indonesia mengalami kenaikan US$ 8,6 miliar atau sebesar 3,1 persen.

Direktur Eksekutif Indonesia Global Justice (IGJ), Riza Damanik mengatakan, sepanjang pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) secara kumulatif jumlah utang luar negeri Indonesia terus mengalami pertumbuhan. Maka suka tidak suka, hal ini menyedot Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang cukup signifikan untuk pembayaran bunga dari utang tersebut.

"Tentu dalam situasi APBN yang defisit, maka pembayaran utang luar negeri yang tinggi akan membebani pemerintahan berikutnya," ujarnya saat berbincang denga Liputan6.com di Jakarta seperti ditulis Kamis (21/8/2014).

Untuk menghentikan peningkatan utang ini, menurut Riza, masyarakat harus berani bersuara mendesak pemerintah untuk penghapusan utang yang tidak sejalan dengan kepentingan rakyat Indonesia dimana uang hasil utang tersebut hilang dikorupsi.

"Hal seperti ini perlu didesak untuk dihilangkan, karena ini identik dengan praktek masa lalu dimana pilihan politiknya membengkakan utang negeri untuk kepentingan politik jangka pendek dan disaat bersamaan tidak memberikan dampak pada rakyat," katanya.

Selain itu, pemerintah juga harus berani melakukan renegosiasi utang untuk mendapatkan keringanan bunga utang pinjaman sehingga utang luar negeri Indonesia tidak terus menumpuk akibat besaran bunga.

"Adanya kepentingan untuk renegosiasi terhadap utang luar negeri kita. Untuk ini kita tidak perlu malu, karena banyak negara melakukan hal yang serupa," tandas dia.

Seperti diketahui, BI melaporkan posisi utang luar negeri Indonesia pada akhir Juni 2014 tercatat mencapai US$ 284,9 miliar. Jumlah ini meningkat US$ 8,6 miliar atau 3,1 persen dibandingkan dengan posisi akhir kuarta I 2014 yang sebesar US$ 276,3 miliar. (Dny/Gdn)

*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.