Sukses

Jelang Putusan Sidang MK, Rupiah Melemah

Mahkamah Konstitusi (MK) dijadwalkan mengumumkan hasil putusan sidang sengketa pemilihan presiden hari ini pukul 14.00 WIB.

Liputan6.com, Jakarta Mahkamah Konstitusi (MK) dijadwalkan mengumumkan hasil putusan sidang sengketa pemilihan presiden hari ini pukul 14.00 WIB. Menjelang pengumuman putusan MK tersebut, nilai tukar rupiah tercatat semakin lesu.

Data valuta asing Bloomberg, Kamis (21/8/2014) menunjukkan nilai tukar rupiah dibuka melemah di level Rp 11.725 per dolar AS. Rupiah juga sempat menyentuh level Rp 11.731 per dolar AS di awal sesi perdagangan.

Sementara kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menunjukkan nilai tukar rupiah mengalami koreksi sebanyak 10 poin ke level Rp 11.717 per dolar AS.

Demi mengamankan hasil putusan MK, pihak kepolisian telah menurunkan sekitar 29 ribu personel yang tersebar di seluruh penjuru Ibu Kota. Memastikan proses transisi pemerintahan yang aman sangat penting bagi Indonesia guna meyakinkan para investor bahwa proses pemilihan ini tak akan menganggu pertumbuhan ekonomi di Tanah Air.

"Sejauh ini kami melihat adanya reaksi positif di pasar untuk berbagai kabar baik mengenai pemilihan presiden dan Jokowi. Jika ada pemilihan ulang, ketidakpastian akan menyebabkan sedikit koreksi di pasar," ungkap ekonom DBS Group Holdings Ltd Gundy Cahyadi di Singapura.

Sejak awal tahun, rupiah tercatat telah menguat sebesar 3,9 persen, yang terkuat di antara mata uang negara-negara Asia lain. Tapi terjadi perubahan nilai tukar sejak 9 Juli menyusul kekhawatiran para investor menghadapi tantangan politik di Indonesia.

Kepala Ekonom PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), Ryan Kiryanto menambahkan, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bakal melanjutkan pelemahannya.

"Saya kira kurs rupiah terhadap dolar AS masih akan melemah hari ini," ungkap dia kepada Liputan6.com di Jakarta. Ryan memproyeksikan, nilai tukar rupiah akan terdepresiasi dan berada pada rentang Rp 11.800-Rp 11.900 per dolar AS.

"Pelaku pasar khawatir, lalu main aman dengan melepas rupiah dan mengoleksi dolar AS. Pelemahan rupiah terjadi sampai keputusan MK bisa diterima semua pihak sehingga kestabilan politik tercipta," lanjutnya.

Menurut dia, perkiraan melemahnya kurs rupiah lebih banyak didominasi karena ketidakpastian menjelang keputusan MK atas sengketa Pilpres. "Sedangkan sentimen globalnya belum ada," imbuh Ryan. (Sis/Gdn)


*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini