Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung kedatangan Duta Besar Korea Selatan pada Kamis (21/8/2014) ini.
Pria yang akrab disapa CT ini mengungkapkan jika pertemuan ini membahas kelanjutan perjanjian Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) yang sampai saat ini tak kunjung menemui jalan keluar. Bahkan, perundingan buntu sampai 7 kali.
Baca Juga
Terkait Daud Kim, Ayana Moon Wanti-Wanti di Korsel Tak Boleh Galang Dana ke Rekening Pribadi Sambil Bawa Nama Islam
Kronologi Park Boram Meninggal Dunia, Main ke Rumah Teman Lalu Ditemukan Tak Sadar di Kamar Kecil
Korea Selatan Gelar Pemilihan Parlemen Hari Ini, Warga Mulai Padati Tempat Pemungutan Suara
"Yang relatif sekian lama belum diselesaikan. Sudah berunding 7 kali tapi belum selesai," kata dia di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta.
Dia menerangkan, perjanjian ini buntu karena tidak ada kesepakatan dari kedua belah pihak. Di pihak Korea, perundingan alot karena mereka meminta bea masuk untuk produk-produknya sebesar nol persen.
Advertisement
Sementara, Indonesia meminta Korea menanamkan investasi besar-besaran ke negara ini. "Saya katakan, kalau seandainya ini terus berunding sudah putaran 7,8, 9 mau ngapain?," lanjut dia.
Maka dari itu, pihaknya meminta kepada pemerintah Korea mengirim delegasi yang diberi mandat penuh untuk membicarakan permasalahan ini. Dengan begitu perjanjian CEPA akan segera dapat ditandatangani.
"Dan saya pastikan bahwa pemerintah Indonesia delegasinya akan saya pimpin sendiri dengan menteri-menteri terkait dengan full autority dengan pemecahan win win solution. Dan saya percaya kalau ini dilakukan maka dengan prinsip win win solution pasti kita bisa bertemu dan menyelesaikan perundingan. Dan menandatangi perjanjian CEPA yang terlalu lama," tukas dia. (Amd/Nrm)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.