Sukses

Freeport Ngaku Cuma Mampu Bayar Dividen Rp 800 Miliar

Dividen yang bakal disetor perusahaan tambang asal Amerika Serikat (AS) jauh dari target.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menyatakan bahwa PT Freeport Indonesia akan membayarkan dividen pada tahun ini sebesar Rp 800 miliar. Jumlah ini sangat jauh dari proyeksi dividen yang dipatok untuk perusahaan tambang tersebut setiap tahun sebesar Rp 1,5 triliun.

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani mengaku, pihaknya telah menggelar pertemuan dengan bos Freeport Indonesia pada kuartal I lalu. Dan pembicaraan ini menghasilkan suatu kesepakatan soal dividen.

"Sudah kami konsolidasikan, kami ingatkan kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Presiden Direktur Freeport Indonesia, akhirnya mereka janji mau bayar dividen tahun ini," terang dia saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (21/8/2014).

Sayangnya, dividen yang bakal disetor perusahaan tambang asal Amerika Serikat (AS) jauh dari target. Proyeksi dividen untuk Freeport kepada negara ini setiap tahun mencapai Rp 1,5 triliun.

"Mereka janji mau bayar Rp 800 miliar-an karena mereka harus menyelesaikan cashflow-nya. Angka Rp 1,5 triliun kan proyeksi, kemudian cashflow berubah.," papar Askolani.

Pihak Freeport justru menyalahkan kebijakan larangan ekspor mineral mentah yang membuat pendapatannya susut. Sehingga tak dapat memenuhi target dividen yang telah ditetapkan.

"Cashflow mereka berubah karena ada hambatan ekspor jadi kami harus paham. Jadi janji dia bayar Rp 800 miliar tapi nggak tahu pastinya. Kami akan ingatkan dan tagih terus janji itu," katanya. (Fik/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.