Sukses

IHSG Bakal Menghijau, Awasi Tujuh Saham Pilihan

Hasil putusan sidang mahkamah konstitusi masih akan mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjelang akhir pekan.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksikan melanjutkan penguatan menjelang akhir pekan ini. Hal itu ditopang dari kondisi politik relatif aman dan aksi beli bersih investor asing memberikan sentimen positif.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya mengatakan, IHSG berpotensi memperkokoh penguatannya. IHSG akan membentuk titik resistance baru pada level 5.244 dinilai sebagai target resistance yang perlu dicapai untuk memperkuat pola uptren jangka pendek. Sedangkan support perlu dijaga di level 5.150.

"Dana investor asing masih terus membanjiri pasar modal bersamaan dengan pergerakan IHSG yang masih kuat dalam mempertahankan pola uptrennya. Dalam pergerakannya juga berhasil menembus level tertinggi sepanjang 2014, serta ditunjang oleh kondisi politik," ujar William, dalam ulasannya, Jumat (22/8/2014).

Sementara itu, Analis PT Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe mengatakan, sentimen hasil keputusan sidang Mahkamah Konstitusi soal gugatan pemilihan Presiden masih mempengaruhi gerak IHSG. Laju IHSG masih berpotensi melanjutkan penguatan. IHSG akan mencoba level resistance baru di kisaran 5.251.

"Bila IHSG tembus level 5.252 maka masih berpotensi menguat ke level 5.300," ujar Kiswoyo, saat dihubungi Liputan6.com.

Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko menuturkan, faktor gugatan MK yang akan menangkan kubu Joko Widodo dan Jusuf Kalla (JK) sudah tercermin dalam pergerakan harga.

"Sekarang pasar lebih mendiskon ke 100 hari pertama pemerintahan Jokowi JK yang salah satu janjinya yaitu menaikkan BBM untuk menurunkan defisit perdagangan akan ditagih," tutur Yuganur.

Yuganur merekomendasikan, IHSG berada di level support 5.145-5.095-5.077-5.020 dan resistance 5.250-5.350.

Rekomendasi Saham

Yuganur merekomendasikan sejumlah saham yaitu saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

Sedangkan Kiswoyo merekomendasikan sell on strenght saham yang dimiliki pelaku pasar. Hal itu mengingat indeks saham naik signifikan. "Sekarang lebih baik 50 persen pegang tunai, dan sisanya saham," ujar William.

Sementara itu, William memilih saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), INCO, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), dan PT Astra International Tbk (ASII).

Rekomendasi Teknikal

Yuganur memilih saham INCO untuk dicermati pelaku pasar pekan ini. Menurut Yuganur, pihaknya melihat adanya koreksi minor ke support medium uptren saham INCO hanya jeda sementara dalam tren yang seharusnya digunakan untuk posisi beli.

"Rekomendasi beli dengan trading target Rp 4.250-Rp 4.350," kata Yuganur.

Yuganur merekomendasikan saham INCO masuk di level pertama Rp 4.030, level kedua Rp 3.975, dan cut loss point Rp 3.875. (Ahm/)

 

*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.