Sukses

Jokowi Harus Minta SBY Naikkan Harga BBM Rp 8.000 per Liter

Jokowi diminta segera bertemu SBY untuk membahas kenaikan harga BBM pada tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia mulai memasuki babak baru dengan terpilihnya Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) hasil sidang Mahkamah Konstitusi (MK). Sebagai tindak lanjut, Pengamat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu, meminta Jokowi-JK untuk bertemu dengan Presiden saat ini Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Boediono dalam waktu dekat.

"Segera mereka duduk bersama untuk menyelamatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2014 dan mengamankan Rancangan APBN 2015," tegas Said kepada wartawan saat ditemui di Jakarta, Jumat (22/8/2014).

Lebih lanjut menurut dia, pemerintahan SBY dan Jokowi dapat berbagi kewenangan dengan mengambil kebijakan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Langkah tersebut akan memberi ruang fiskal dalam APBNP 2014 dan RAPBN 2015 lebih besar yang dapat bermanfaat bagi pemerintahan baru.

"Naikkan segera harga BBM subsidi. Di pemerintahan sekarang sebesar Rp 8.000 per liter dan naikkan lagi harganya di tahun depan Rp 1.000 per liter," sarannya.

Said mengitung, dengan menyesuaikan harga BBM subsidi sebesar Rp 8.000 per liter, maka negara akan memperoleh penghematan sekira Rp 40 triliun. Namun dia belum dapat memastikan penghematan dari kenaikan harga BBM subsidi Rp 1.000 per liter.

"Terpenting kalau mau maksimal, naikkan harga BBM subsidi Rp 1.000 per liter mulai awal Januari 2015. Tapi pembatasan tetap harus dilaksanakan, jangan cuma janji-janji saja," papar dia.

Menurutnya, pemerintah selama ini menggelontorkan anggaran subsidi BBM sebesar Rp 3 triliun per hari. Dan sebagian besar justru dinikmati oleh orang kaya. Hal itu, kata Said merupakan ketidakadilan pemberian subsidi dari pemerintah.

"Satu mobil di Jakarta konsumsi 20 liter BBM subsidi per hari dengan harga Rp 6.500 per liter. Artinya subsidi Rp 130 ribu setiap hari. Kalau per bulan sudah berapa tuh. BBM subsidi dinikmati orang kaya. Makanya mereka harus segera ketemu, jangan pikirkan politik dulu tapi pikirkan rakyat," pungkas Said.  (Fik/Ndw)

* Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini