Sukses

Ini Roadmap Kenaikan Harga Elpiji 12 Kg Versi Pertamina

Di 2016, kenaikan juga direncanakan dua kali pada Januari sebesar Rp 1.500 per kg dan pada Juli sebesar Rp 500 per kg.

Liputan6.com, Jakarta - Di Juli kemarin, PT Pertamina (Persero) seharusnya menaikan harga Elpiji 12 kilogram (kg) namun tertunda karena belum mendapat izin dari Pemerintah. Kenaikan harga tersebut dilakukan untuk bisa mencapai harga ekonomi.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir mengatakan, sesuai dengan usulan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Pertamina membuat roadmap penyesuaian harga Elpiji 12 kg non subsidi.

Menurut Pertamina, Kenaikan harga ini harus dilakukan karena sejak tahun 2009, bisnis Elpiji 12 kg terus-menerus merugi. Dalam rekomendasinya, BPK pun mengusulkan agar Pertamina menaikkan harga Elpiji 12 kg secara berkala.

Dalam roadmap tersebut, di tahun ini Pertamina mengusulkan kenaikan harga Elpiji 12 kg sebanyak dua kali yaitu pada Januari dan Juli senilai Rp 1.000 per kg menjadi Rp 6.944 per kg. Dengan kenaikan tersebut, estimasi harga di konsumen menjadi sebesar Rp 8.640 per kg atau Rp 103.700 per tabung.

"Untuk yang bulan Januari telah disetujui oleh pemerintah dan telah dilakukan, sedangkan untuk bulan Juli belum bisa dilakukan karena belum disetujui," jelas Chairul seperti ditulis, Minggu (24/8/2014).

Kenaikan harga berikutnya dilakukan pada tahun 2015 sebanyak dua kali juga yaitu pada Januari dan Juli dengan nilai kenaikan sebesar Rp 1.500 per kg menjadi Rp 9.944 per kg.

Dengan kenaikan tersebut, maka estimasi harga di konsumen menjadi Rp 12.250 per kg atau Rp 147.000 per tabung.

Di 2016, kenaikan juga direncanakan dua kali. Untuk Januari, Pertamina merencanakan kenaikan sebesar Rp 1.500 per kg dan pada Juli sebanyak Rp 500 per kg sehingga menjadi Rp 11.944 per kg.

Untuk estimasi harga konsumen diperkirakan berada di angka Rp 14.660 per kg atau Rp 175.900 per tabung. "Estimasi harga konsumen lebih tinggi karena ada margin untuk agen dan distributor," tambah Chairul.

Dengan kenaikan dua kali setahun sejak 2014 hingga 2016 tersebut, Elpiji 12 kg bisa mencapai harga ekonomi. "harga ekonomi ini belum untung tapi setidaknya sudah bisa break even point," pungkasnya.(Gdn)


*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini