Sukses

Minim Sentimen, Rupiah Tak Banyak Bergerak

Melanjutkan pelemahan pada perdagangan sebelumnya, rupiah tercatat tak banyak menunjukkan pergerakan berarti.

Liputan6.com, Jakarta - Melanjutkan pelemahan pada perdagangan sebelumnya, rupiah tercatat tak banyak menunjukkan pergerakan berarti. Usai Jokowi Efek luntur, kini pergerakan rupiah kembali mengacu pada sejumlah faktor fundamental ekonomi dan faktor psikologis secara regional.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), Selasa (26/8/2014), bahkan menunjukkan rupiah hanya terkoreksi satu poin ke level 11.715 pada perdagangan hari ini.

Sementara data valuta asing (valas) Bloomberg menunjukkan nilai tukar rupiah masih berkutat di kisaran 11.707 - 11.730 per dolar AS hingga perdagangan pukul 10:50 waktu Jakarta. Sebelumnya, rupiah dibuka melemah sebanyak delapan poin di level 11.722 per dolar AS.

Ekonom Standard Chartered Eric Alexander Sugandi menilai, saat ini nilai tukar rupiah banyak dipengaruhi sentimen regional seperti kebijakan harga properti di China maupun adanya konflik geopolitik.

Sementara itu, faktor lain datang juga dari sejumlah petunjuk bahwa Gubernur Bank Sentral AS (The Fed) Janet Yellen akan menaikkan suku bunganya dalam waktu dekat.

"Tanda-tanda yang disebutkan Yellen memang sedikit mempengaruhi rupiah tapi kan di sana kurs dolar pun belum begitu baik. Ini hanya faktor-faktor psikologis yang akan berlangsung harian, tak akan lama," ungkap Eric saat dihubungi Liputan6.com.

Dia juga menerangkan, para pelaku pasar akan beralih dan fokus pada faktor-faktor fundamental ekonomi seperti defisit transaksi berjalan yang kini masih bengkak.

Sementara berbicara mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia, para pelaku pasar dinilai sudah memiliki prediksi langkah antisipasi masing-masing.

Hingga akhir September, Eric menilai rupiah tidak akan bergerak signifikan. "Yang jelas penguatan rupiah tak akan terlalu tajam, pelemahan ada tapi hanya sebentar. Rupiah masih akan berada di kisaran Rp 11.700 hingga akhir bulan depan," tandasnya. (Sis/Nrm)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.