Sukses

Omzet Industri Jamu Capai Rp 15 Triliun Tahun Ini

Jumlah industri kosmetik dalam negeri hingga saat ini telah mencapai 750 perusahaan yang tersebar di seluruh Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan omzet industri jamu dalam negeri mencapai Rp 15 triliun pada tahun ini.

Menteri Perindustrian MS Hidayat meyakini target tersebut bisa dicapai sejalan dengan pertumbuhan industri jamu dan obat tradisional yang terus tumbuh dalam beberapa tahun terakhir.

"Omzet terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun lalu, penjualannya mencapai Rp 14 triliun dan pada 2014 ini diperkirakan mencapai 15 triliun," ujarnya usai membuka Pameran Industri Kosmetik dan Jamu di Plasa Pameran Industri, Gedung Kemenperin, Jakarta Selatan, Selasa (26/8/2014).

Dia menjelaskan, saat ini terdapat 1.247 industri jamu yang terdiri dari 129 industri obat tradisional (IOT) dan selebihnya termasuk golongan usaha menengah obat tradisional (UMOT) dan usaha kecil obat tradisional (UKOT) yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia terutama di Jawa.

"Industri obat tradisional telah mampu menyerap 15 juta tenaga kerja, di mana tiga juta diantaranya terserap pada industri jamu yang berfungsi sebagai obat dan 12 juta lainya terserap pada industri jamu yang telah berkembang kearah makanan, minuman, kosmetik, spa dan aromaterapi," jelasnya.

Sementara itu industri kosmetik juga tidak kalah menggembirakan, baik dari segi produksi, ekspor dan penyerapan tenaga kerja. Pada tahun lalu, penjualan di dalam negeri saja tercatat mencapai Rp 11,2 triliun atau tumbuh 15 persen dari tahun sebelumnya.

Jumlah industri kosmetik dalam negeri hingga saat ini telah mencapai 750 perusahaan yang tersebar di seluruh Indonesia. Industri-industri tersebut mampu menyerap lebih dari 75 ribu tenaga kerja secara langsung dan 600 ribu tenaga kerja secara tidak langsung.

"Produk-produk kosmetik kita juga sudah diekspor dan menambus pasar internasional seperti ke negara-negara ASEAN, Jepang, Timur Tengah, Uni Eropa, Amerika Serikat, dan beberapa negara Afrika," tandas dia. (Dny/Ndw)

*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini