Sukses

KSPI Tuding Anggaran BBM Jebol Gara-gara PLN

Presiden KSPI, Said Iqbal menilai, PLN mengurangi penggunaan bahan bakar minyak agar kuotanya tidak jebol.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal menuding anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) membengkak karena PT PLN (Persero).

"Subsidi itu sekitar Rp 300 triliun. Itu PLN Rp 100 triliun," ujar dia kepada wartawan, Rabu (27/8/2014).

Dia menerangkan, PLN seharusnya tidak menggunakan BBM untuk bahan pembangkit listrik. PLN mesti menggunakan bahan bakar alternatif lain yang lebih murah seperti batu bara dan gas.

"PLN Rp 100 triliun, itu batu bara harusnya. Turbin-turbinnya dibangun diesel, kan itu solar. Harusnya jauh hari pakai batu bara dan gas," kata dia.

Oleh karena itu, agar alokasi anggaran negara untuk BBM tidak jebol pihaknya menyarankan agar PLN mengurangi penggunaan bahan bakar minyak tersebut.

Alternatif lain pun dia tawarkan, salah satu mengikuti ucapan wakil presiden terpilih Jusuf Kalla yakni dengan memaksimalkan pendapatan dari gas tangguh. Caranya, dengan renegosiasi harga gas ke Cina sebagai pemasok dari Indonesia.

"Harga pasaran US$ 11,  kita jual US$ 3. Selisih US$ 8. JK bilang itu dalam klausul bisa direvisi. Kalau begitu gunakan itu omongan JK. Revisi gas tangguh, alihkan gas  ke PLN atau tarik ke harga pasar. Selisih US$ 8 balikkan ke negara kita," ungkapnya.

Pihaknya juga tak khawatir jika renegosiasi ini ditolak. Hal itu mengingat, pertumbuhan ekonomi China yang tinggi yang menuntut kebutuhan gas yang tinggi pula untuk pembangunan. "China  untuk ekonomi rata-rata tetap dua digit, butuh gas," ujar Iqbal. (Amd/Ahm)

 

*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini