Sukses

IHSG Berakhir Menghijau di antara Bursa Saham Asia

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 19,23 poin menjadi 5.184,47 dengan didorong aksi beli investor asing mencapai Rp 200 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - Berlawanan dengan bursa saham Asia, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau sepanjang hari ini. Sentimen domestik memberikan tenaga untuk indeks saham sehingga melaju di zona hijau.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (28/8/2014), IHSG naik 19,23 poin atau 0,37 persen menjadi 5.184,47. Indeks saham LQ45 menguat 0,28 persen menjadi 883,18. Seluruh indeks saham acuan menguat pada hari ini.

Laju IHSG dibuka naik tipis menjadi 5.166,21 pada pra pembukaan perdagangan saham. Level tertinggi IHSG di kisaran 5.194,47 dan level terendah di kisaran 5.165,01 pada hari ini.

Penguatan indeks saham didukung 190 saham berada di zona hijau. Sementara itu, 117 saham melemah sehingga menahan penguatan indeks saham untuk reli. Adapun sebanyak 92 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham cukup aktif hari ini sebanyak 229.774 kali dengan volume perdagangan saham 4,98 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sebanyak Rp 5,3 triliun.

Berdasarkan data RTI, 10 sektor saham menguat pada hari ini. Sektor saham yang menguat antara lain sektor saham konstruksi naik 1,27 persen, lalu sektor saham aneka industri menguat 0,81 persen, dan sektor saham manufaktur mendaki 0,47 persen.

Investor asing juga masih percaya terhadap kondisi ekonomi Indonesia. Hal itu ditunjukkan dari aksi beli investor asing mencapai Rp 200 miliar. Sedangkan aksi jual investor domestik mencapai Rp 200 miliar.

Adapun saham-saham yang menguat pada hari ini antara lain saham PT Modernland Realty Tbk (MDLN) naik 6,86 persen menjadi Rp 545 per saham, saham PT Intiland Tbk (DILD) menguat 6,48 persen menjadi Rp 575 per saham, dan saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) mendaki 3,55 persen menjadi Rp 438 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) turun 2,17 persen menjadi Rp 1.125 per saham, saham PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) melemah 1,89 persen menjadi Rp 1.300 per saham, dan saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) merosot 1,87 persen menjadi Rp 1.315 per saham setelah merilis laporan keuangan pada semester I 2014.

Bursa saham Asia kompak melemah pada hari ini. Indeks saham Jepang Nikkei turun 0,5 persen. Hal ini juga diikuti indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,7 persen, indeks saham Shanghai turun 0,6 persen, indeks saham Sydney melemah 0,5 persen, dan indeks saham Taipei merosot 0,1 persen. Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi bergerak flat.

Analis PT First Asia Capital, David Sutyanto menuturkan, hasil pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) di Nusa Dua, Bali kemarin memberikan sentimen positif untuk bursa saham. Kemungkinan transisi pemerintahan akan berjalan lancar.

Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akan segera diputuskan juga berdampak positif ke bursa saham. David menambahkan, untuk ke sekian kalinya IHSG berlawanan dengan bursa saham Asia.

"Investor asing juga masih masuk ke pasar modal Indonesia juga menunjukkan masih optimistis terhadap bursa saham meski secara valuasi sudah mahal," kata David, saat dihubungi Liputan6.com. (Ahm/)

 

*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.