Sukses

Pedagang Bensin Eceran Beralih Jual Pertamax

Salah satu pedagang bensin eceran, Sabar mengharapkan pemerintah dapat tegas terhadap pembatasan BBM bersubsidi sehingga pasokan tetap aman.

Liputan6.com, Bogor - Bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang langka berimbas kepada pedagang bensin eceran. Para penjual bensin eceran kini beralih berjualan bahan bakar non subsidi jenis pertamax.

Seperti diakui Uus (30), penjual bensin eceran di Jalan Cidangiang, Kelurahan Baranangsiang, Kota Bogor. Ia menuturkan, semenjak adanya pembatasan premium bersubsidi oleh PT Pertamina, dagangan bensin premium ecerannya terus merugi.

"Sudah hampir 2 minggu ini susah banget nyari bensin premium. Jadi terpaksa saya jual bensin pertamax, walaupun untungnya tak sebesar premium, yang penting dagang lah," ungkapnya kepada Liputan6.com di tempat dia berjualan, Jumat (29/8/2014).

Biasanya ketika menjual premium, Uus bisa menjual hingga 80 liter per harinya. Namun sekarang dengan menjual pertamax , pria beranak 3 tiga tersebut mengaku hanya bisa menjual 20 sampai 30 liter per harinya.

"Biasanya kalau premium saya jual dengan harga Rp 7.500 dari harga di SPBU Rp 6.500. Kalau sekarang pertamax saya jual Rp 12.000 dari harga aslinya Rp 11.300," ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Sabar, penjual bensin eceran di Bogor Baru, Kota Bogor. Dirinya bahkan sempat bangkrut setelah adanya pembatasan premium bersubsidi. Namun dengan sedikit sisa modal dirinya kini menjual pertamax eceran.

"Saya berharap pemerintah bisa memberi ketegasan terkait pembatasan ini. Kalau mau dinaikkan ya dinaikkan saja harganya. Saya mending harga naik tapi stok BBM nya aman. Daripada harga tetap tapi langka. Jadi membuat panik warga," pungkasnya. (Bima Firmansyah/Ahm)

 

*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini