Sukses

Kenaikan Harga BBM Bersubsidi Atas Desakan Perusahaan Asing?

Kenaikan harga BBM bersubsidi dinilai akan memberikan implikasi pada sektor industri dimana akan terjadi kenaikan ongkos produksi.

Liputan6.com, Jakarta - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada masa pemerintahan saat ini maupun pada pemerintahan yang akan mendatang dinilai tetap akan memberatkan masyarakat, khususnya golongan menengah ke bawah.

Research and Monitoring Manager Indonesia for Global Justice (IGJ), Rachmi Hertanti mengatakan, kenaikan BBM bersubsidi tersebut tentu akan memberi dampak pada harga-harga jual produk yang kemudian akan berimbas kepada kenaikan angka inflasi.

"Kalau misalnya dinaikan Rp 1.000 saja, inflasinya naik 1 persen. Kemudian asumsi kenaikan indeks harga konsumen 10 persen," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, seperti ditulis Minggu (31/8/2014).

Selain itu, kenaikan harga BBM bersubsidi ini juga dikhawatirkan akan menurunkan nilai gaji yang diterima oleh buruh selama ini sehingga berdampak pada kemampuan daya beli masyarakat.

"Dampak pada penurunan nialai upah antara 15 persen hingga 20 persen. Ujung-ujungnya menurunkan daya beli masyarakat sekitar 3,59 persen. Padahal ke depan dengan melihat kemungkinan, daya beli masyarakat seharusnya akan semakin tinggi," jelas dia.

Selain berdampak pada masyarakat, kenaikan harga BBM bersubsidi juga dinilai akan memberikan implikasi pada sektor industri dimana akan terjadi kenaikan ongkos produksi dan biaya logistik.

"Implikasi juga pasti ke kinerja industri, karena selain memberi dampak pada peningkatan biaya produksi, kenaikan upah buruh, juga pada biaya logistiknya," lanjutnya.

Bahkan, Rachmi menyatakan bahwa desakan untuk menaikan harga BBM bersubsidi ini bukan semata-mata karena anggaran subsidi yang membengkak, melainkan juga karena ada desakan dari perusahaan minyak dan gas asing agar bisa menjual BBM dengan lebih kompetitif di Indonesia.

"Jangan-jangan ada desakan dunia internasional, agar menyerahkan harga pada mekanisme pasar, supaya harga jual BBM bisa lebih kompetitif. Makanya harus ada kesimbangan ekonomi dalam kenaikan harga BBM bersubsidi ini. Pemerintah harus memikirkan mekanisme kompensasi yang tepat agar mampu meningkatkan daya beli masyarakat," tandas dia. (Dny/Gdn)


*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.