Sukses

Bursa Saham AS Libur, Investor Fokus Pertemuan Bank Sentral Eropa

Bursa saham Amerika Serikat (AS) libur memperingati hari buruh pada 1 September 2014 (Selasa pagi WIB).

Liputan6.com, London - Bursa saham Amerika Serikat (AS) libur pada perdagangan saham Senin (Selasa pagi WIB) untuk memperingati hari buruh pada 1 September. Akan tetapi, pelaku pasar akan menghadapi banyak sentimen terutama agenda ekonomi pada pekan ini.

Bank sentral akan melakukan pertemuan terutama enam dari anggota G-10 pada pekan ini. Kemudian pada akhir pekan ini, sejumlah data ekonomi Amerika Serikat dan emerging market akan rilis.

Bursa saham global cenderung menguat pada awal pekan ini mengabaikan konflik Ukraina. Pelaku pasar cenderung fokus terhadap rencana bank sentral Eropa yang akan mengumumkan stimulus ekonomi pada pertemuan pekan ini.

Bank sentral Eropa akan melakukan pertemuan pada Kamis pekan ini. Pertemuan ini akan membuat pelaku pasar mencari penjelasan soal respons zona euro terhadap pemulihan berhenti, inflasi, dan reformasi yang berjalan lamban.

Inflasi zona euro turun menjadi 0,3 persen pada Agustus 2014. Ini menandakan zona euro terhadap deflasi Jepang semakin tipis.

"Tekanan untuk bank sentral Eropa untuk berbuat lebih banyak telah kembali bukan hanya karena data dan inflasi melemah, tetapi sebagian besar mencermati pidato bank sentral Eropa Mario Draghi di Jackson Hole," ujar Ekonom Zona Euro Credit Agricol Frederick Ducrozet seperti dikutip dari Reuters, Selasa (2/9/2014).

Selain itu, meski bursa saham Amerika Serikat libur, keuntungan di obligasi zona euro menunjukkan masih ada risiko.
Sentimen Ukraina pun masih mempengaruhi bursa saham global. Ukraina melaporkan pasukannya berada di bawah tekanan Rusia sehingga ada tanda-tanda baru muncul kalau gejolak itu merusak perekonomian Eropa.

Para pemimpin Uni Eropa pun menyusun sanksi baru terhadap Moskow. Sumber Uni Eropa mengatakan, Eropa dapat dilarang membeli obligasi pemerintah baru Rusia. Selain itu, Uni Eropa mungkin membatasi ekspor gas dan penggunakaan industri jika Rusia mulai menekan pasokan dan mendorong harga naik.

Pemerintah Rusia pun memberikan sinyal akan membalas jika Eropa menjatuhkan sanksi bari. Dengan ekonomi Rusia sudah berjuang maka mendorong bursa saham Rusia dan mata uang Rusia melemah terhadap dolar. (Ahm/)

 

*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini