Sukses

Kinerja Reksa Dana Saham Kalahkan IHSG

Kinerja reksa dana mampu melebihi kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) didukung dari strategi manajer investasi tepat.

Liputan6.com, Jakarta - Kinerja reksa dana saham mampu mempertahankan imbal hasil positif hingga Agustus 2014. Ini terlihat dari data kinerja infovesta equity fund index mencatatkan imbal hasil 23,71 persen secara year to date 29 Agustus 2014.

Angka itu mampu mengalahkan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara year to date naik 20,18 persen. IHSG ditutup ke level 5.136,86 pada Jumat 29 Agustus 2014. Imbal hasil reksa dana saham ini juga masih di atas imbal hasil reksa dana lainnya.

Berdasarkan data infovesta, indeks infovesta balanced fund yang berisi reksa dana campuran naik 14,22 persen secara year to date. Sedangkan reksa dana pendapatan tetap masih tertekan. Indeks Infovesta Fixed Income hanya tumbuh 4,95 persen.

Menurut Analis PT Infovesta Utama, Viliawati, kinerja reksa saham mampu di atas kinerja IHSG ditopang oleh pergerakan reksa dana yang lebih agresif dibandingkan IHSG. Jadi ketika bursa saham positif, reksa dana saham secara rata-rata umumnya mencatatkan kenaikan lebih tinggi.

"Sebaliknya, pada saat bursa saham terkoreksi ada potensi reksa dana saham secara rata-rata turun lebih dalam dibandingkan IHSG," kata Viliawati saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (2/9/2014).

Viliawati menambahkan, faktor lain yang mempengaruhi kinerja reksa dana saham yaitu adanya fleksibilitas manajer investasi dalam mengatur alokasi aset reksa dana saham.

"Cara dilakukan dengan pembobotan kelas aset saham dan efek lain seperti pasar uang dan obligasi. Lalu ada rotasi sektor, pemilihan sektor saham dan saham yang dianggap potensial. Sementara IHSG dipengaruhi oleh pergerakan seluruh saham yang tercatat di bursa efek," kata Viliawati.

Sementara itu, manajer investasi PT AAA Asset Management, Akuntino mengatakan, saat ini manajer investasi menggenjot imbal hasil reksa dana setelah bursa saham turun pada 2013. Ada berbagai macam strategi yang dilakukan manajer investasi untuk memanfaatkan investasi secara cepat.

"Manajer investasi ada yang menggunakan momentum dan melihat emiten. Misalkan pada 2013 ketika saham properti sedang naik maka manajer investasi memanfaatkan momentum itu," kata Akuntino saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, lalu ada juga manajer investasi yang melihat nilai emiten. Contohnya emiten di sektor pertambangan. Meski sektor saham pertambangan belum baik, tetapi ada emiten tambang yang cukup bagus maka manajer investasi tetap memilih saham itu.

Prediksi Kinerja Reksa Dana Saham 2014

Viliawati memperkirakan, potensi penguatan reksa dana saham masih ada hingga akhir 2014. Hal itu ditopang oleh perbaikan beberapa indikator ekonomi,pertumbuhan laba emiten dan aliran dana asing.

"Namun yang perlu dicermati adalah valuasi bursa saham yang sudah relatif mahal sehingga potensi penguatan terbatas," kata Viliawati. (Ahm/)

 

Kinerja Reksa Dana Saham

No

Produk

Return (Ytd 29 Agustus 2014)

 

Dana Pratama Ekuitas

42,9%

 

Pratama Saham

39,6%

 

Pratama Equity

35,2%

 

RHB OSK Prime Equity

32,54%

 

Ashmore Dana Progresif Nusantara

32,1%

 

NISP Indonesia Sektor Leader

32%

 

RHB OSK Alpha Sector

31,7%

 

Prospera Bijak

31,1%

 

NISP Indeks Saham Progresif

28,8%

 

Mandiri Dynamic Equity

28,6%

                                                                Sumber: Infovesta Utama

 

 

*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.