Sukses

Kenaikan Harga BBM Bisa Dongkrak Inflasi Dua Kali Lipat

Jika pemerintahan menaikan harga BBM bersubsidi dua hingga tiga kali lipat, maka efek ke inflasi akan lebih besar.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintahan mendatang harus menghitung dengan matang rencana menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Sebab dampak dari kenaikan tersebut cukup besar yaitu meningkatkan inflasi hampir dua kali lipat dari target tahun ini yang sebesar 5,3 persen.

Menteri Keuangan, Chatib Basri menghitung, jika harga bahan bahar minyak (BBM) subsidi naik Rp 1.000 per liter, maka akan menaikkan inflasi sekitar 1,2 persen hingga 1,5 persen.

"Kalau naik Rp 1.000, inflasinya 1,2 persen. Tapi efek ke transportasi akan lebih besar, bisa sampai 1,5 persen," ujarnya dalam rapat kerja (raker) dengan Komisi XI DPR RI, Jakarta, Rabu (3/9/2014).

Jika pemerintahan menaikan harga BBM bersubsidi dua hingga tiga kali lipat, maka efek ke inflasi akan lebih besar. Ini juga masih harus ditambah dengan tingkat inflasi yang telah berjalan.

"Kalau naiknya Rp 2.000, berarti 1,5 persen dikali dua. Seandainya dinaikan Rp 3.000, maka inflasinya 4,5 persen. Jika target inflasi 2015 4,4 persen, maka inflasinya menjadi 8,9 persen, itu range yang harus dihadapi," jelasnya.

Menurut Chatib, jika harga BBM ini dinaikan sebesar Rp 1.000 per liter akan memberikan penghematan terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 48 triliun. Hal ini berlaku pada kelipatan kenaikan harganya.

"Ini kalau naikinya Januari ya. Kalau naiknya Februari berarti 11/12 kali Rp 48 triliun, kalau Maret 10/12 dikali Rp 48 trilun. Karena efek BBM-nya tergantung bulannya, kapan dinaikan," tandasnya. (Dny/Gdn)


*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.