Sukses

Cuma Bayar Rp 5.000, Kereta Api RI Tak Mungkin Seperti Jepang

Masyarakat menuntut moda transportasi kereta api bisa menyamai transportasi serupa di Jepang.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero, Ignasius Jonan mengaku kerap mendapat tantangan dari masyarakat golongan menengah terkait kualitas sarana angkutan umum kereta api di Indonesia.

Mereka menuntut moda transportasi ini bisa menyamai kereta api Jepang dengan teknologi canggih dan kecepatan tinggi.

"Banyak kalangan menengah yang tanya saya, bisa nggak kereta api kita sama seperti kereta api Jepang. Saya jawab, jangan sekarang karena kita bayar karcis saja nggak seperti Jepang," ujar dia di depan Forum Refleksi Tiga Tahun Pelaksanaan MP3EI di Jakarta, Rabu (3/9/2014).

Artinya jika kereta api di Indonesia ingin berubah menjadi kereta api seperti di Jepang yang mempunyai teknologi mutakhir seperti Shinkansen misalnya, masyarakat harus mau merogoh kocek cukup besar.

"Kalau bayar karcis sama seperti di Jepang, saya bisa mengubahnya. Contohnya saja kereta api bandara Kualanamu-Medan itu sama dengan Jepang tapi harganya sekali naik Rp 60 ribu per orang," papar Jonan.

Sementara untuk kereta api listrik Jabodetabek, diakui pria yang disebut-sebut calon kuat Direktur Utama PT PLN ini, agak susah untuk menyamai kereta api Jepang.

"Kalau kereta api listrik Jabodetabek bayar karcis saja Rp 5.000 per orang sekali naik. Pakai AC, naik turun selamat saja sudah syukur. Itu saja. Kalau mau mewah nggak mungkin bisa," cetus dia diiringi gelak tawa peserta seminar. (Fik/Nrm)

 

*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini