Sukses

Asing Beli Saham, IHSG Kembali Cetak Rekor

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 22,54 poin ke level 5.224,13 pada perdagangan saham Rabu pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Meski minim sentimen di bursa saham, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau. Bahkan IHSG cetak rekor dengan ditutup di level tertinggi sepanjang sejarah pasar modal Indonesia.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu (3/9/2014), IHSG menguat 22,54 poin atau 0,43 persen menjadi 5.224,13. Indeks saham LQ45 menguat 0,47 persen menjadi 889,73. Sebagian besar indeks saham menguat pada hari ini kecuali indeks saham Pefindo25 melemah tipis 0,01 persen.

Penutupan IHSG di level 5.224,13 ini merupakan level tertinggi sepanjang 2014 bahkan sejarah pasar modal Indonesia. Pada 2014, level tertinggi IHSG sempat berada di kisaran 5.223 pada 22 Agustus 2014. Tahun lalu,  IHSG ditutup menguat ke level tertinggi di kisaran 5.214,91 pada 20 Mei 2013.

Pada hari ini, IHSG sempat dibuka naik tipis lima poin ke level 5.206,12 pada pra pembukaan perdagangan saham. IHSG berada di level tertinggi 5.226,25 dan level terendah 5.206,12.

Penguatan indeks saham ini didukung dari 193 saham berada di zona hijau. Akan tetapi, reli indeks saham tertahan karena 108 saham berada di zona merah. Sementara itu, 91 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai didukung adanya crossing saham di pasar negosiasi. Total frekuensi perdagangan saham mencapai 213.422 kali dengan volume perdagangan saham 8,28 miliar saham. Nilai transaksi harian saham mencapai Rp 18,22 triliun.

Di pasar negosiasi terjadi crossing saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) senilai Rp 13,7 triliun. Harga saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk ditransaksikan di level harga Rp 4.100 per saham. Total frekuensi saham sebanyak empat kali dengan volume perdagangan saham 166.023.000 saham. Transaksi saham difasilitasi oleh PT BCA Sekuritas.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat pada hari ini kecuali sektor saham aneka industri dan sektor saham manufaktur. Sektor saham perkebunan naik 1,35 persen, sektor saham konstruksi mendaki 1,11 persne, dan sektor saham pertambangan dan infrastruktur menguat 0,91 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi beli bersih mencapai Rp 500 miliar. Sementara itu, pemodal lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 500 miliar.

Berdasarkan data RTI, saham-saham yang mencatatkan top gainer antara lain saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT) naik 3,31 persen menjadi Rp 935 per saham, saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) naik 2,98 persen menjadi Rp 2.935 per saham, dan saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mendaki 2,62 persen menjadi Rp 1.370 per saham.

Sedangkan saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham PT Cipaganti Citra Graha Tbk (CPGT) turun 3,7 persen menjadi Rp 104 per saham, saham PT Bank Dinar Indonesia Tbk (DNAR) melemah 5,45 persen menjadi Rp 260 per saham, dan saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) melemah 3,54 persen menjadi Rp 1.225 per saham.

Analis PT First Asia Capital, David Sutyanto menuturkan, saat ini minim sentimen di bursa saham. IHSG mampu bertahan di zona hijau didorong dari aksi beli investor asing di pasar modal Indonesia terutama di sektor saham keuangan.

"Investor asing mengakumulasi saham keuangan. Tampaknya mereka masih optimistis terhadap kinerja sektor perbankan ke depan," ujar David saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (3/9/2014). (Ahm/)

 

*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini