Sukses

Perhutani & PLN Belum Sepakati Harga Listrik Pabrik Sagu Sorong

PLN yang akan membuat pembangkit listrik tenaga biomass untuk pabrik sagu milik Perhutani.

Liputan6.com, Sorong - Perum Perhutani saat ini tengah mengggarap proyek pembangunan nasional pembangunan pabrik sagu di tengah hutan di wilayah Sorong Selatan, Papua Barat.

Pabrik yang bakal memiliki kapasitas produksi sampai 100 ton per hari tersebut ditargetkan mampu beroperasi pada pertengahan bulan Maret 2015.

Namun sayangnya meskipun proses konstruksi sudah mencapai 60 persen, Perum Perhutani belum mencapai kesepakatan dengan PT PLN (Persero) sebagai pemasok listrik di pabrik tersebut, mengenai harga listrik untuk pabrik tersebut.

"Kami menghidupkan listrik nanti pakai biomass dari hasil pembuangan sagu, tapi harga kami belum sepakat, PLN minta 32 sen per KWH, tapi kami minta 24 per KWH, katanya tanggal 8 ini mau ketemu lagi, supaya kami negokan biar tidak rugi juga mereka tidak rugi juga," kata Direktur Utama Perum Perhutani, Bambang Sukmananto di Sorong, Papua, Kamis (4/9/2014).

Nantinya PLN yang akan membuat pembangkit listrik tenaga biomass tersebut yang tenaganya dapat mencapai 2,4 MW. Untuk kebutuhan pabrik sagu yang memiliki kapasitas 100 ton per hari ini sendiri hanya sekitar 1,5 MW.

"Tahap awal untuk yang penting bisa menggerakkan mesin nanti kami kejar pembangunan tahap awal yang 1,2 MW dulu, sambil nanti bertahap 1,2 MW yang kedua, sisa listriknya bisa untuk menerangi masyarakat sekitar sini," kata Bambang.

Pembangunan pabrik yang memiliki diperkirakan akan rampung pada Maret 2015 ini telah dianggarkan oleh Perum Perhutani dana sebesar Rp 112 miliar.

Selain Listrik, pabrik sagu juga memerlukan ketersediaan dermaga sebagai pintu masuk bahan baku sagu sekaligus untuk pengiriman hasil produksi.

Guna mempercepat pembangunan Papua dan Papua Barat, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden No. 65/2011 dan Peraturan Presiden No. 66/2011 yang salah satu programnya adalah pendirian industri sagu di kawasan itu.

"Sejalan dengan Perpres tersebut, seharusnya pihak terkait segera membangun berbagai fasilitas pendukung untuk industri sagu. Kami tidak akan sanggup sendirian," ujar Bambang. (Yas/Gdn)


*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini