Sukses

Tindakan Ini Bisa Bikin Kelulusan Pelamar CPNS 2014 Dibatalkan

Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) memastikan peserta tes CPNS 2014 hanya dapat memilih satu instansi dengan maksimal tiga jabatan.

Liputan6.com, Jakarta Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) memastikan peserta tes calon pegawai negeri sipil (CPNS 2014) hanya dapat memilih satu instansi, dengan maksimal tiga jabatan di instansi tersebut. Panselnas menegaskan, pihaknya tak segan-segan membatalkan kelulusan para peserta tes CPNS 2014 yang kedapatan melanggar ketentuan tersebut.

Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi (KemenPAN-RB) Herman Suryatman mengatakan, peserta yang memaksakan diri dan mendaftar di beberapa instansi termasuk ke dalam kategori tidak jujur. Padahal para CPNS disiapkan untuk menjadi aparatur yang jujur.

"Jangan sampai terindikasi tidak jujur apalagi yang berdampak merugikan bagi masyarakat,” ujarnya seperti dikutip dari situs resmi KemenPAN-RB, Kamis (4/9/2014).

Herman menegaskan, para pelamar yang terbukti tidak jujur bukan hanya menerima sanksi pembatalan kelulusan. Tapi kasus tersebut dapat masuk ke ranah hukum sebagai tindak pidana pemalsuan.

Artinya, kasus tersebut akan ditangani oleh aparat sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.

Pendaftaran CPNS 2014 dilakukan dengan sistem single entry, sehingga setiap pelamar hanya bisa masuk melalui satu pintu, yakni panselnas.menpan.go.id.

Selain itu, pelamar juga harus menggunakan nomor induk kependudukan (NIK), yang sudah pasti berbeda satu sama lain.

“Dengan cara itu, dipastikan seorang pelamar CPNS 2014 hanya bisa mendaftar di satu instansi. Kalau memaksakan diri mendaftarkan di dua instansi atau lebih, otomatis akan terdeteksi oleh sistem yang telah dibangun Panselnas,” tandasnya. (Sis/Gdn)


*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.