Sukses

Usul Menteri BUMN Soal Buyback Saham Indosat

"Buyback Indosat itu baik, tergantung harganya berapa. Kalau harganya mahal sekali tidak perlu buyback," ujar Menteri BUMN, Dahlan Iskan.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) sempat mengutarakan usulannya untuk membeli kembali saham atau buyback saham perusahaan telekomunikasi PT Indosat Tbk (ISAT).

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan mengatakan rencana untuk membeli kembali mayoritas saham Indosat merupakan hal yang baik. Namun juga harus memperhatikan untung rugi dari pembelian tersebut.

"Buyback Indosat itu baik, tergantung harganya berapa. Nah kalau harganya mahal sekali nggak perlu buyback," ujar Dahlan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Senin (8/9/2014).

Mengenai perubahan dan menambahkan nama yang akan dilakukan terhadap Indosat, Dahlan mengatakan, hal tersebut bukan lagi urusan Kementerian BUMN. Perubahan nama ini merupakan wewenang dari pemilik saham mayoritas Indosat.

"Itu bukan urusan kita, itu urusan pemegang saham. Katanya ditambah nama jadi Indosat Ooredoo. Itu bahasa arab artinya kehendak. Tapi bukan urusan kita," tandasnya.

Sebelumnya, Jokowi mengusulkan pembelian kembali Indosat saat debat calon presiden (capres) pada Juni 2014.

Sementara itu, Komisaris Indosat yang juga merupakan CEO Ooredoo, pemilik mayoritas Indosat, Dr Nasser Marafih mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum memiliki rencana untuk menjual saham Indosat. Hal tersebut lantaran Indosat menjadi aset penting dan strategis bagi grup Ooredoo. Dengan melihat kondisi itu buyback saham sepertinya masih lama dilakukan.

Ooredoo saat ini memiliki saham mayoritas Indosat sebesar 65 persen. Sementara pemerintah Indonesia hanya memiliki 14,29 persen sahamnya. (Dny/Ahm)

 

*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini