Sukses

BI Rate Betah di 7,5% Selama 11 Bulan

Bank Indonesia (BI) mempertahankan BI Rate/suku bunga acuan di level 7,5 persen dalam 11 bulan berturut-turut sejak November 2013.

Liputan6.com, Jakarta Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang berlangsung pada hari ini memutuskan untuk kembali menahan suku bunga acuan/ BI Rate. Langkah BI Rate ini menjadi bulan ke 11 bank sentral mempertahankan BI Rate mulai November 2013.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Tirta Segara menjelaskan, langkah BI menahan suku bunga tersebut karena gerak inflasi sampai dengan Agustus sudah sesuai dengan yang ditargetkan.

Sejalan dengan BI Rate, suku bunga Lending Facility dan Suku Bunga Deposit Facility juga tetap bertahan. "Masing-masing di level 7,50 persen dan 5,75 persen," jelas Tirta di Jakarta, Kamis (11/9/2014).

Menurut Tirta, langkah BI menahan suku bunga acuan tersebut untuk menyesuaikan dengan target inflasi pada tahun ini dan tahun depan. Dalam rencana BI, angka inflasi di tahun ini harus berada di kisaran 4,5 persen. Sedangkan untuk tahun depan, inflasi ditargetkan bisa berada di level 4 persen.

Sebelumnya,‎‎ Eric Alexander Sugandi, Ekonom Standard Chartered Bank Indonesia mengungkapkan, inflasi pada Agustus 2014 kemarin angka inflasi cukup rendah yaitu di level 0,47 persen.

Sedangkan tingkat inflasi tahun kalender  atau periode Januari 2014 hingga Agustus 2014 di level 3,42 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun atau peride Agustus 2013 hingga Agustus 2014 di level 3, 99 persen.

Namun meskipun cukup rendah, proyeksi ke depan angka inflasi bakal melambung. Hal tersebut disebabkan adanya kenaikan tarif listrik dan juga Elpiji 12 kilogram (kg).

Seperti diketahui, di awal tahun PT PLN (Persero) menaikan tarif listrik beberapa golongan di kisaran 5 persen hingga 12 persen. Selain itu kemarin PT Pertamina (Persero) juga menaikkan harga Elpiji 12 kg.

Alasan yang diungkapkan oleh kedua perusahaan milik negara tersebut sama yaitu untuk mengurangi tingkat kerugian yang diderita oleh perseroan.

"Jadi ada potensi kenaikan inflasi yang harus dijaga dengan menahan suku bunga," jelasnya.

Selain tingkat inflasi, Eric juga melihat level pertumbuhan ekonomi saat ini juga akan menjadi pertimbangan Bank Indonesia untuk menahan BI Rate. (Yas/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.