Sukses

Pengusaha Roti di Tangerang Rumahkan Pekerja Karena Elpiji 12 Kg

Pengusaha roti mengaku terpaksa mengalihkan pemakaian energi dari elpiji 12 kg ke ukuran 3 kg sebagai langkah efisiensi.

Liputan6.com, Serang - Kenaikan harga elpiji 12 kilogram (kg) paling memukul pengusaha skala kecil dan menengah (UKM).  Terbukti, pengusaha roti di Kota Serang Tangerang mengaku terpaksa mengurangi jumlah pegawai karena kenaikan harga elpiji 12 kg.

"Berat, ongkos produksi, operasional bisa rugi. Belum untuk gaji karyawan," kata Dede Musa, pengusaha Roti di wilayah Cipocok, Kota Serang seperti ditulis Sabtu (13/9/2014).

Selain merumahkan sebagian karyawan, pengusaha roti mengaku terpaksa mengalihkan pemakaian energi dari elpiji 12 kg ke ukuran 3 kg sebagai langkah efisiensi.

Di Kota Serang, gas elpiji 12 kg dijual dengan harga antara Rp 114 ribu hingga Rp 125 ribu yang sebelumnya sebesar Rp 95 ribu sehingga.Kenaikan yang cukup besar ini yang memicu gejolak di pengusaha kecil dan menengah.

Dede menambahkan, kenaikan harga elpiji sekitar 15 persen ini membuat biaya produksi bertambah berat. Sedangkan omset penjualan roti menurun.

"Untuk ngambil untung, kaya naikin harga belum bisa, malah nanti pembeli makin berkurang," terangnya.

Selain mengurangi jumlah karyawan dan beralih ke gas elpiji 3 kg, Dede pun memperkecil ukuran roti dari biasanya."Di sini biasanya memakai gas elpiji 12 kilogram sampai 8 tabung tiap harinya," tegasnya.

PT Pertamina (Persero) menyatakan, dengan adanya kenaikan harga Elpiji 12 Kilogram (kg) sebesar Rp 1.500 per kg, maka harga jual Elpiji 12 kg di pasaran sebesar Rp 114.300 per tabung.

Direktur Pemasaran Niaga Pertamina, Hanung Budya menjelaskan, dengan adanya kenaikan harga Rp 1.500 per tabung. Maka, harga jual rata-rata Elpiji 12 kg dari Pertamina menjadi Rp 7.569 per kg.(Yandhi/Nrm)

 

*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini