Sukses

Demi Rumput Laut, RI-Filipina Berdamai

Demi memenuhi konsumsi rumput laut dunia, Indonesia-Filipina 'berdamai'. Selama ini kedua negara saling bersaing dalam produksi rumput laut.

Liputan6.com, Jakarta - Demi memenuhi konsumsi rumput laut dunia, Indonesia-Filipina 'berdamai'. Pasalnya selama ini kedua negara tersebut saling bersaing dalam produksi dan ekspor rumput laut.

"Selama ini Indonesia dan Filipina merupakan pesaing dalam sektor rumput laut. Namun kita mulai melihat dengan perspektif baru. Pasar dunia untuk rumput laut sangat besar sehingga kedua negara dapat bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan rumput laut dunia," ujar Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurth dalam keterangan tertulis di Manila, Filipina, seperti ditulis Senin (15/9/14).

Dia mengatakan, di bawah payung Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), kedua negara berjanji akan berkolaborasi untuk menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dan memaksimalkan pemenuhan pasar rumput laut dunia.

Kolaborasi ini diwujudkan dalam Memorandum of Understanding (MoU) antara Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI) dengan Seaweed Industry Association of the Phillipines (SIAP).

Bayu menjelaskan bahwa ARLI dan SIAP sepakat untuk melakukan kerja sama pengolahan dan pemasaran rumput laut sejumlah 50 ribu ton, atau senilai sekitar US$ 50 juta.

Indonesia saat ini mengekspor sekitar 180 ribu ton rumput laut dengan nilai sekitar US$ 165 juta. Dimana 97 persennya datang dari dua provinsi yaitu Sulawesi Selatan dan Jawa Timur, sedangkan potensi pengembangan tersebar di Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, dan Bali.

"Penandatanganan kerja sama itu merupakan 'win win situation' bagi kedua negara," lanjutnya

Menurut dia, sebagai negara penghasil rumput laut, Filipina dapat mempertahankan pangsa pasarnya yang sering terganggu produksinya akibat taifun, sedangkan Indonesia dapat meningkatkan nilai tambah produknya.

"Sebagai penghasil dan eksportir rumput laut Indonesia dan Filipina dapat bekerja sama dari hulu sampai hilir daripada bersaing satu sama lain. Keduanya sepakat saling memperkuat pengembangan industri hilir rumput laut, yaitu SIAP untuk food grade seaweed, sedangkan Indonesia untuk pengembangan rumput laut sebagai bahan baku biofuel," jelas dia.

Bayu mengungkapkan, Filipina bahkan ingin membangun industri rumput laut di sentra-sentra produksi di Indonesia. "Diharapkan investasi tersebut dapat mendukung perkembangan industri rumput laut nasional," katanya.

Bayu berharapan, kerja sama yang akan dimulai di sektor komoditas rumput laut ini dapat ditingkatkan menjadi ekspor bernilai tambah dan perusahaan rumput laut Filipina juga berinvestasi di Indonesia. (Dny/Ndw)

*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini