Sukses

Subsidi Listrik 2015 Diusulkan Lebih Kecil dari 2014

Selain pengurangan subsidi listrik,pemerintah juga berencana menerapkan tarif listrik adjusment (penyesuaian) yang sudah dicabut subsidinya.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mengusulkan subsidi listrik dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2015 sebesar Rp 68,96 triliun ke Komisi VII DPR. Angka subsidi tersebut lebih rendah dibanding 2014.

Menteri ESDM Ad Interim Chairul Tandjung mengatakan, usulan tersebut berdasarkan perhitungan pertumbuhan konsumsi listrik sebesar 9 persen.

Dengan demikian, diperkirakan konsumsi listrik tahun depan mencapai 216,6 Tera Watt hour (TWh), dan biaya pokok produksi Rp 1.813 per Kilo Watt hour (KWh).

  "Asumsi subsidi listrik sudah termasuk adjustment (penyesuaian) pada  1 Januari 2015 bagi pelanggan yang subsidinya sudah dicabut pada 2014," kata Chairul, dalam rapat dengan Komisi VII DPR, di gedung DPR, Jakarta, Senin (15/9/2014).

Usulan subsidi listrik tersebut lebih rendah dari yang ditetapkan dalam Anggran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBNP) yaitu sebesar Rp 85,75 triliun.

"Hingga Juli 2014, realisasi subsidi listrik sudah mencapai Rp 51,75 triliun," tuturnya.

Tahun depan, pemerintah juga berencana menerapkan tarif listrik adjusment (penyesuaian) yang sudah dicabut subsidinya tahun ini, seperti tiga golongan sebelumnya yang dicabut subsidinya pada 2013.

"Usulan penerapan tarif adjusment 1 Januari 2014 bagi pelanggan subsidinya dicabut 2014," pungkasnya. (Pew/Nrm)

 

*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.