Sukses

Di Akhir Sesi, IHSG Berbalik Arah ke Zona Hijau

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis 1,18 poin atau 0,02 persen menjadi 5.144,89 pada Senin pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu berbalik arah ke zona hijau menjelang perdagangan sore hari. Hal ini dipicu kenaikan sejumlah saham emiten semen.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (15/9/2014), IHSG naik tipis 1,18 poin atau 0,02 persen menjadi 5.144,89. Indeks saham LQ45 naik tipis 0,02 persen menjadi 870,32. Sebagian besar indeks saham acuan menguat pada hari ini kecuali indeks saham DBX, indeks saham Pefindo, dan indeks saham Sri-Kehati.

IHSG sempat dibuka melemah menjadi 5.118,26 pada pra pembukaan perdagangan saham. Level tertinggi IHSG sempat di kisaran 5.148,72 dan terendahnya di kisaran 5.117,72.

Penguatan indeks saham ditopang dari 135 saham berada di zona hijau. Sementara itu, 170 saham melemah dan 88 saham diam di tempat.

Akan tetapi, transaksi harian perdagangan saham tidak cukup ramai hari ini. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 179.997 kali dengan volume perdagangan saham 6,14 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 4,55 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan pada hari ini. Sektor saham perkebunan turun 0,92 persen, sektor saham pertambangan tergelincir 0,68 persen, dan sektor saham perdagangan melemah 0,48 persen.

Sementara itu, sektor saham industri dasar naik 2,64 persen, sektor saham manufaktur mendaki 0,97 persen, dan sektor saham aneka industri menguat 0,84 persen.

Investor asing kembali melakukan aksi jual sekitar Rp 500 miliar. Aksi jual bersih investor asing ini telah dilakukan sejak pekan lalu. Sementara itu, pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 600 miliar.

Saham-saham yang mencatatkan keuntungan dan penggerak indeks antara lain saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk naik 6,73 persen menjadi Rp 4.205 per saham, saham PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk mendaki 3,67 persen menjadi Rp 24.000 per saham, dan saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) menguat 2,54 persen menjadi Rp 16.175 per saham.

Sedangkan saham-saham yang menekan indeks saham saham PT XL Axiata Tbk melemah 4,18 persen menjadi Rp 6.300 per saham, saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) tergelincir 4,14 persen menjadi Rp 16.200 per saham, dan saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) tergelincir 2,69 persen menjadi Rp 398 per saham.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo mengatakan, pelaku pasar melakukan aksi jual di sejumlah saham berkapitalisasi besar sehingga menekan indeks saham.  Akan tetapi, saham emiten semen dan PT Gudang Garam Tbk menguat signifikan sehingga membantu indeks saham tidak terlalu tertekan parah.

Satrio juga menilai, pelaku pasar melakukan antisipasi terhadap pengumuman kabinet Joko Widodo (Jokowi) sehingga cukup mempengaruhi bursa saham.

"Saham semen mengalami kenaikan tajam sehingga jadi penyeimbang IHSG. Namun kondisi bursa saham regional tidak begitu baik," kata Satrio saat dihubungi Liputan6.com.

Bursa saham Asia cenderung tertekan pada awal pekan ini. Indeks saham Hong Kong Hang Seng dan Sydney masing-masing melemah 1 persen. Indeks saham Korea Selatan Kospi turun 0,3 persen dan indeks saham Taipei melemah 0,1 persen. Sementara itu, indeks saham Shanghai naik 0,3 persen. (Ahm/)

 

*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini