Sukses

Bursa Asia Masih Lesu Menanti Pertemuan The Fed

Bursa Asia kembali melemah seiring dengan indeks regional yang mengarah pada penurunan terlama sejak 2002.

Liputan6.com, Singapura - Bursa Asia kembali melemah seiring dengan indeks regional yang mengarah pada penurunan terlama sejak 2002. Pelemahan terjadi seiring dengan penguatan obligasi Australia sebelum Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) menggelar pertemuan guna mengkaji kenaikan suku bunganya.

Mengutip laman Bloomberg, Selasa (16/9/2014), indeks MSCI Asia Pasifik melemah 0,1 persen pada pukul 9:37 waktu Tokyo. Pelemahan kali ini terjadi selama sembilan hari berturut-turut.

Sementara pelemahan dalam jangka waktu terpanjang pernah terjadi selama sepuluh hari berturut-turut pada 2002.

Indeks saham Jepang Topix melemah 0,2 persen usai tutup pada perdagangan kemarin. Sementara indeks saham Jepang Nikkei 225 Stock Average tercatat menurun 0,2 persen setelah lima hari mengalami penguatan di bursa Asia.

Selain itu, indeks saham NZX 50 di Wellington dan indeks S&P/ASX 200 masing-masing melemah 0,3 persen dan 0,2 persen. Sebaliknya, indeks saham Korea Selatan Kospi justru menguat tipis 0,1 persen.

Pagi ini, sesi pembukaan di Bursa Saham Hong Kong akan tertunda karena adanya badai Kalmaegi. Sementara pasar-pasar keuangan di Malaysia ditutup karena libur memperingati hari pembentukan.

Sejauh ini, The Fed terus bergantung pada kekutan ekonomi AS mengingat kini pihaknya tengah memangkas kebijakan stimulus yang akan dihentikan akhir tahun ini. Sejak Maret, The Fed juga banyak memberikan petunjuk akan adanya kemungkinan kenaikan suku bunga dalam waktu dekat setelah dana stimulusnya benar-benar dihentikan.

Spekulasi terhadap keputusan suku bunga The Fed telah menguatkan dolar sepanjang pekan ini dan menekan surat-surat berharga. (Sis/Ahm)

 

*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.