Sukses

Asosiasi Sebut Musibah Tanah Longsor di Freeport Sulit Diprediksi

Direktur Asosiasi Pertambangan Indonesia, Syahril AB menuturkan, musibah longsornya bebatuan di area tambang sulit diprediksi.

Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Pertambangan Indonesia (Indonesian Mining Associtiation/IMA) mengungkapkan, musibah longsor di area pertambangan, seperti yang dialami PT Freeport Indonesia sulit diprediksi.

Direktur Eksekutif IMA, Syahril AB mengatakan, IMA sudah mendapat laporan atas terjadinya musibah di area West Muck Bay, tambang bawah tanah Grasberg Block Cave.

"Dari laporan kami dengar musibah tersebut," kata Syahril, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Selasa (16/9/2014).

Musibah longsornya bebatuan di area tambang seperti yang terjadi di Freeport, menurut Syahril sulit diprediksi. "Karena runtuhan masa batuan atau Ground failure yang tidak bisa diprediksi," ungkapnya.

Karena itu Syaril mengaku, pihaknya tidak mengetahui persis cara untuk mengantisipasi kejadian tersebut. "Secara teknis saya tidak tahu persis mengantisipasi dan mengatasinya," tegas Syahril.

Seperti diketahui, area tambang Freeport di area West Muck Bay, tambang bawah tanah Grasbrg Block Cave mengalami longsor memakan satu korban jiwa. Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat 12 September 2014 pukul 23:30 waktu Indonesia Timur. (Pew/Ahm)

 


*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.